Mohon tunggu...
Kayla Kartika
Kayla Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Seorang Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat dan Etika Komunikasi Tentang Kasus Suami yang Tega Memutilasi Istrinya di Ciamis

14 Mei 2024   21:41 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:46 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulannya Jika merujuk pada buku "Filsafat dan Etika Komunikasi" karya Sudirman Tebba, kita pasti paham bahwa tindakan pria tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip moral dan etika komunikasi. Kejujuran, rasa hormat, resolusi konflik dan tanggung jawab sosial merupakan aspek penting yang dilanggar dalam kasus ini. Analisis ini menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam menangani insiden kekerasan dalam rumah tangga baik dari sudut pandang moral, komunikatif, dan hukum guna membangun masyarakat yang lebih aman dan etis.

Kasus yang terjadi di Ciamis sangat mengerikan, di mana seorang suami tidak hanya membunuh dan memutilasi istrinya, namun juga menawarkan dagingnya kepada tetangganya, memerlukan analisis mendalam dari perspektif filosofi dan etika komunikasi. Berbagai aspek moral dan etika dari peristiwa ini dapat kita kaji dengan mengacu pada konsep dalam Etika dan Filsafat Komunikasi karya Muhammad Mufid.

 Menurut Muhammad Mufid, filsafat komunikasi harus memperhatikan kebebasan bertindak individu  dan tanggung jawab moralnya atas tindakan tersebut. Tindakan seorang suami yang memutilasi istrinya merupakan pelanggaran ekstrem terhadap kebebasannya dan pelanggaran terhadap tanggung jawab moral fundamentalnya. Kebebasan tanpa tanggung jawab menjadi salah satu penyebab perbuatan asusila tersebut. Dalam  etika Muhammad Mufid, penghormatan terhadap kehidupan dan martabat manusia merupakan prinsip moral yang paling penting. Tindakan brutal ini merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip ini. Setiap orang mempunyai hak untuk hidup dan diperlakukan secara bermartabat. Pembunuhan dan penghinaan terhadap tubuh manusia merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang paling dasar. Muhammad Mufid juga  menekankan pentingnya keseimbangan  hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat.

 Dalam kasus ini, sang suami tidak hanya melanggar kewajibannya untuk melindungi istrinya, tetapi juga melanggar hak-hak dasar istrinya dengan menawarkan daging manusia kepada tetangganya, sehingga mengakibatkan trauma psikologis yang parah.

 Etika Komunikasi oleh Muhammad Mufid Muhammad Mufid dalam bukunya Etika dan Filsafat Komunikasi memaparkan prinsip-prinsip penting  etika komunikasi yang sangat relevan dengan analisis kasus ini.  Menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan. Kasus ini menunjukkan  kebohongan dan penyembunyian yang ekstrim. Suami tidak jujur terhadap istrinya dan orang-orang disekitarnya. Keterbukaan dalam berkomunikasi menjadi kunci untuk mencegah eskalasi konflik yang  berujung pada kekerasan.

Menurut Muhammad Mufid, prinsip utama  etika komunikasi  adalah rasa hormat dan pertimbangan terhadap orang lain.  Menawarkan daging manusia kepada tetangga sangatlah tidak etis dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap perasaan dan kesejahteraan tetangga sekitar. Muhammad Mufid menekankan pentingnya empati dalam komunikasi. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi emosi dengan orang lain. Kekejaman yang dilakukan suami ini menunjukkan kurangnya rasa empati, baik terhadap korban maupun  tetangga yang ditawarkan daging manusia. Setiap tindakan komunikasi harus disertai dengan tanggung jawab. Dalam hal ini, tindakan suami jelas menunjukkan pengabaian  terhadap kewajiban komunikasinya. Pemberian daging manusia tidak hanya melanggar norma sosial dan etika, tetapi juga menimbulkan trauma  mendalam bagi masyarakat.

 Implikasi Sosial dan Hukum Kasus ini bukan hanya persoalan pribadi, namun mempunyai implikasi sosial yang luas. Masyarakat dan sistem hukum harus mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan. Kita memerlukan mekanisme yang lebih baik untuk mendeteksi dan menangani tanda-tanda awal kekerasan dalam rumah tangga.

 Dari segi hukum, pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal agar dapat memberikan keadilan bagi korban dan masyarakat.

 Kesimpulan Merujuk pada buku ``Etika dan Filsafat Komunikasi'' karya Muhammad Mufid,  kasus seorang suami yang memutilasi istrinya dan menawarkan dagingnya kepada tetangganya merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip moral dan etika.

 

Kasus suami yang memutilasi istrinya di Ciamis dan menawarkan dagingnya kepada tetangga, menggemparkan publik dan memicu berbagai pertanyaan filosofis dan etika terkait komunikasi. Berikut analisisnya berdasarkan buku "Etika Komunikasi di Era Siber Teori dan Praktik" oleh Fajar Junaedi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun