Mohon tunggu...
Kayla Arianti Gotama
Kayla Arianti Gotama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kesehatan Jiwa Dianggap Bukan Masalah Serius

15 Desember 2023   11:42 Diperbarui: 15 Desember 2023   11:55 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Freepik/Pixabay

"Kesehatan mental adalah aset utama. Kamu tidak bisa melaksanakan pekerjaan sehari-hari tanpa kesehatan mental yang baik" -Arianna Huffington

Pernakah kamu ingin melakukan sesuatu, tetapi kondisi pikiran menghentikanmu untuk melakukan hal tersebut? Seakan seperti batu besar berada di punggungmu yang membuatmu susah untuk bergerak. Kemudian kamu mencoba berbicara kepada orang lain mengenai masalah yang kamu alami, tetapi mereka menganggap itu bukan apa-apa dan meremehkan keadaanmu. Akhirnya kamu tidak mendapat bantuan dari orang lain dan performa kerja pun menurun.

Saya sering mendengar orang-orang menyepelakan hal-hal seperti stres yang berkepanjang, padahal itu bisa jadi suatu gangguan kejiwaan yang jika dibiarkan akan makin parah. Banyak orang terutama remaja dan anak muda mengalami hal yang sama, stres yang berkepanjangan sampai memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Sayangnya saat bercerita ke orang terdekat, mereka tidak menganggap masalah tersebut penting seakan hanya masalah remaja atau anak muda biasa dan terkadang orang tua sampai memarahi mereka karena keadaan yang dialami. Akhirnya mereka memendam perasaan agar tidak dianggap berlebihan sehingga masalah yang mereka alami memburuk

Jadi Kesehatan Mental itu apa? World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan jumlah penduduk berusia lebih dari 15 tahun yang menalami gangguan mental emosional adalah lebih dari 19 juta, yang mengalami depresi adalah lebih dari 12 juta penduduk. Hasil survei yang dilakukan oleh Amirah Ellyza Wahdi, seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada yang terlibat dalam I-NAMHS mengatakan hanya 2,6 persen remaja dengan masalah kejiwaan mendapatkan akses dari layanan kesehatan karena beberapa faktor, salah satunya adalah keterbatasan layanan kesehatan di Indonesia. Susy K Sebayang, peneliti Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan tim, mengatakan dalam artikelnya di The Conversation (2018) Indonesia hanya memiliki psikiater berjumlah 773 dan psikolog klinis berjumlah 451, sedangkan Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 260 juta. Selain keterbatasan layanan kesehatan mental, masalah sosial busaya masyarakat menjadi salah satu penghambat anak mendapat bantuan kesehatan kejiwaan. Survei I-NAMHS menunjukkan, hanya 4,3 persen dari orang tua atau pengasuh mengatakan anak mereka membutuhkan bantuan kesehatan kejiwaan. Namun, 43,8 persen orang tua atau pengasuh mengatakan tidak mencari bantuan karena ingin menyelesaikan masalah sendiri dengan keluarga dan orang terdekat. Sekitar 19,2 persen tidak tahu bagaimana mendapat layanan kesehatan mental, 15,4 persen menganggap anak remaja mereka dapat sembuh tanpa membutuhkan bantuan, dan 13,6 persen merasa tidak dapat membayar biaya layanan bantuan. Banyak orang tua yang tidak memberi anaknya bantuan terkait kesehatan mental bukanlah hal yang mengejutkan, masih banyak sekali orang yang mengaggap masalah atau gangguan kejiwaan bukanlah hal yang penting bahkan ada yang berpikir bahwa gangguan kejiwaan bukan suatu penyakit yang harus diobati. Akibatnya, banyak anak-anak tidak mendapat bantuan dan membiarkan masalahnya hingga memengaruhi aktivitas sehari hari dan hubungan dengan orang di sekitar mereka karena kondisi kejiwaan yang memburuk.

Apakah benar, masalah kejiwaan bukanlah sesuatu yang penting? Apa yang harus kita lakukan jika orang terdekat kita mengalami masalah atau gangguan kejiwaan? Zaman sekarang, kesehatan mental atau jiwa bukanlah topik yang tabu lagi, namun masih banyak orang yang belum mengerti mengenai kesehatan jiwa. Masalah kejiwaan yang sering dibicarakan oleh banyak orang zaman sekarang adalah depresi dan gangguan kecemasan karena gangguan tersebut merupakan gangguan atau masalah kejiwaan yang paling sering dialami oleh banyak orang. Selain depresi dan gangguan kecemasan, masih ada banyak gangguan kejiwaan lainya seperti Post-Traumatic stres Disorder (PTSD), Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), gangguan makan, skizofrenia, dan masih banyak lagi. Sayangnya, masih belum banyak orang yang membicarakan mengenai masalah atau gangguan kejiwaan lainya karena mungkin penyakitnya yang bisa dibilang kompleks dan sulit dipahami oleh orang awam. Meskipun masalah kejiwaan sering disalah pahami oleh banyak orang, banyak sekali orang terkenal yang mulai terbuka untuk menceritakan masalah atau gangguan kejiwaan yang mereka alami, salah satunya adalah Selena Gomez yang menceritakan bahwa dirinya mengidap gangguan bipolar. Pada film dokumenternya yang berjudul Selena Gomez: My Mind dan Me (2022) Gomez berkata, "Saat Anda berjuang dengan kesehatan mental Anda, bagian terpentingnya adalah mengetahui apa yang harus dilakukan dan menyadarinya".

Kesehatan mental termasuk penting untuk manusia, karena tanpa kesehatan mental yang baik seseorang tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan memengaruhi aspek kehidupanya. Kalian mungkin pernah mengalami masa-masa yang sulit seperti stres, kesepian, mengalami pengalaman yang buruk, atau mungkin mempunyai keluarga dengan riwayat gangguan kejiwaan. Hal tersebut bisa menjadi faktor gangguan kejiwaan. Jika kalian berpikir kalian mungkin mempunyai masalah kejiwaan atau punya gangguan mental, ada hal yang dapat kalian lakukan.

Hal yang bisa kamu lakukan jika kamu merasa memiliki masalah kejiwaan adalah mencari bantuan dari tenaga medis profesional. Tenaga medis profesional kesehatan jiwa seperti psikolog atau psikiater dapat memberi diagnosis jika kamu memiliki gangguan dan mengobati gangguan yang kamu alami. Pada situs halodoc, dr. Rizal Fadli mengatakan jika gangguan kejiwaan tidak mendapatkan penanganan, kondisi akan memburuk hingga menimbulkan komplikasi yang serius.

Selain untuk penderita gangguan kejiwaan, ada hal yang bisa kalian lakukan jika orang terdekatmu mempunyai masalah atau gangguan kejiwaan. Dikutip dari situs CNN Indonesia, Sherlita Anggrayeni (2018) mengatakan hal yang bisa kita lakukan untuk membantu orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Yang pertama adalah menjadi pendengar yang baik. Dengarkan mereka dengan tulus dan beri mereka pelukan hangat serta dorongan agar mereka mereka mau mencari bantuan dari medis.

Ada juga hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu masalah terkait kesehatan mental. Salah satunya adalah memberi edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental. Masalah atau Gangguan kejiwaan bukanlah suatu aib, melainkan suatu kondisi medis yang harus ditangani. Dikutip dari situs Negri Laskar Pelangi (2023), Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bangka Belitung, Ria Agustine mengatakan "Sakit jiwa malah dianggap aib dan malah ditutupi kalau bisa jangan berobat, malu, nah ini yang harus kita kampanyekan bahwa sakit jiwa itu sakit dan sakit itu perlu pengobatan," pada Kamis (24/8/2023). Edukasi terkait kesehatan mental membantu masyarakat menjadi lebih paham mengenai pentingnya kesehatan mental dan mengurangi stigma terkait kesehatan mental.

Masalah atau gangguan kejiwaan adalah sesuatu yang kompleks dan tidak semua orang mengerti, sampai banyak sekali orang yang menganggap masalah kejiwaan bukanlah hal yang penting. Masih banyak sekali orang yang menganggap masalah kesehatan jiwa sebuah aib yang harus disembunyikan dan bukan kondisi medis yang perlu diobati. tetapi, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu orang lain atau diri kita sendiri memahami masalah kesehatan jiwa dan mencari penanganan yang terbaik untuk gangguan kesehatan jiwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun