Mohon tunggu...
Kayla Chantelle
Kayla Chantelle Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

Saya suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Bijak Menyikapi Hoax

1 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   20:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hoax atau informasi palsu semakin marak di era digital

Hoax adalah informasi yang salah atau sengaja dibuat dan disebarluaskan. Biasanya disebar lewat sosial media, pesan, dan platform-platform lainnya. Ciri-ciri Hoax terkadang juga bisa dilihat dari berbagai aspek yaitu dari Judul yang provokatif, sumber yang tidak jelas, Bahasa yang menunjukkan emosional, informasi yang tidak logis, dan masih banyak lagi. Menurut saya, Hoax adalah masalah yang serius karena menyebabkan konsumsi publik. Kita harus bisa pandai melihat dan membaca dengan baik serta mengetahui sumber yang jelas dari apa yang dibaca. "Hoax merupakan manipulasi berita yang sengaja dilakukan dan bertujuan untuk memberikan pengakuan atau pemahaman yang salah." (Dahlan, 2017).

Hoax adalah ancaman nyata bagi Masyarakat modern. Maka dari itu, kita perlu bersatu melawan Hoax dengan cara meningkatkan literasi digital dan lebih kritis terhadap informasi yang ada. Ditemukan data Hoax dari kutipan berikut "Platform Youtube menjadi tempat ditemukan Hoax terbanyak, sejumlah 44.6%, diikuti oleh Facebook (34.4%), Tiktok (9.3%), Twitter atau X (8%), Whatsapp (1.5%), dan Instagram (1.4%)." (Mafindo, 2024). Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghindari menyebarkan atau terjebak dengan Hoax, yaitu sebelum mempercayai atau membagikan informasi, pastikan untuk memverifikasi sumbernya. Periksalah apakah informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan sudah terverifikasi oleh sumber-sumber yang pasti.

Hoax tercipta dengan tujuan tertentu dan mendapatkan keuntungan dari dampaknya.

Hoax atau berita palsu dapat menyesatkan dan merugikan banyak orang. Untuk menyikapinya dengan bijak, langkah pertama adalah memeriksa kebenaran informasi. Jangan langsung percaya pada berita dengan judul sensasional, apalagi tanpa sumber yang jelas. Pastikan untuk memverifikasi fakta melalui situs pengecekan pada situs Turn Back dan media terpercaya. Selanjutnya, hindari menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Sebelum membagikan, tanyakan pada diri sendiri : apakah berita ini masuk akal dan telah terkonfirmasi? Jika menemukan hoax, laporkan ke pihak berwenang atau gunakan fitur laporan di platform media sosial.  

Terakhir, tingkatkan literasi digital dengan memahami cara kerja media dan algoritma informasi. Dengan menjadi pembaca yang kritis, Anda dapat membantu memutus rantai penyebaran hoax dan menciptakan ruang informasi yang sehat. Mari sebarkan kebenaran, bukan kepalsuan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun