ABSTRAK
Transformasi digital yang melanda berbagai aspek kehidupan manusia telah mengubah cara masyarakat berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun hubungan sosial. Dalam era ini, kewarganegaraan digital menjadi konsep kunci yang menghubungkan antara perkembangan teknologi dan tanggung jawab individu sebagai bagian dari komunitas digital. Kewarganegaraan digital mencakup kemampuan menggunakan teknologi secara bijak, memahami hak dan tanggung jawab dalam dunia maya, serta berpartisipasi aktif dalam lingkungan digital yang inklusif dan etis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kewarganegaraan digital terhadap perilaku sosial, penerapan etika berinternet, dan pembangunan karakter masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa kewarganegaraan digital berperan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya interaksi digital yang positif, mendorong etika dalam penggunaan internet, dan membangun karakter masyarakat yang lebih inklusif, adaptif, serta bertanggung jawab secara sosial. Dengan demikian, penguatan pendidikan kewarganegaraan digital menjadi prioritas untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Studi ini mengidentifikasi bahwa kewarganegaraan digital memiliki peran penting dalam membentuk perilaku sosial yang positif, terutama melalui peningkatan literasi digital dan pemahaman tentang pentingnya norma sosial dalam interaksi online. Dalam aspek etika berinternet, kewarganegaraan digital membantu masyarakat mengenali pentingnya privasi, keamanan data, serta perilaku yang menghargai hak orang lain di dunia maya. Selain itu, kewarganegaraan digital juga berkontribusi pada pembangunan karakter masyarakat, seperti pengembangan sikap toleransi, inklusivitas, dan tanggung jawab sosial, yang menjadi nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dunia digital kini menjadi ruang baru bagi masyarakat untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan membangun relasi sosial. Pada era globalisasi seperti sekarang ini segala sesuatu mengalami dinamika dan perkembangan kearah digital, termasuk kewarganegaraan di Indonesia. Keresahan dari kewarganegaraan Digital di era industri 4.0 adalah bahwa teknologi digital dapat mempercepat laju globalisasi dan menjadikan dunia semakin terhubung. Namun, koneksi ini juga dapat membawa dampak negatif seperti munculnya ketegangan digital antara negara maju dan negara berkembang, serta berpotensi meningkatkan ketidakmerataan distribusi kekayaan dan sumber daya. Alasan keresahan ini muncul adalah karena teknologi digital di era industri 4.0 menjanjikan banyak kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti komunikasi transportasi, kesehatan dan pendidikan.
Dalam konteks ini, muncul tantangan baru terkait bagaimana masyarakat menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Salah satu konsep yang relevan untuk menjawab tantangan ini adalah kewarganegaraan digital. Kewarganegaraan digital mencakup kemampuan individu untuk berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam dunia digital, dengan memegang teguh prinsip literasi digital, etika, keamanan, dan tanggung jawab sosial. Pentingnya kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab terletak pada dampak positifnya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Secara individu, hal itu menumbukan rasa kesadaran diri dan perhatian yang mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan kontrol yang baik atas identitas digital seseorang. hal ini membantu individu membangun makna hubungan dan koneksi online sambil meminimalkan konflik dan intimidasi dunia maya. Di tingkat masyarakat, kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab menkontribusi terhadap penciptaan budaya digital yang lebih sehat. Bisa memupuk komunitas di mana empati dan rasa hormat tumbuh subur, mengarah pada peningkatan kolaborasi, toleransi, dan pemahaman di antara beragam kelompok. Dengan mempromosikan perilaku online yang etis dan bertanggung jawab.
Era transformasi digital tidak hanya membawa manfaat besar, tetapi juga menimbulkan sejumlah tantangan, seperti penyebaran hoaks, perundungan siber, pelanggaran privasi, dan konten negatif lainnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami etika berinternet guna menciptakan lingkungan digital yang sehat.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kewarganegaraan Digital terhadap
Perilaku Sosial
Transformasi digital yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia tidak hanya mengubah cara masyarakat mengakses informasi tetapi juga memengaruhi pola
perilaku sosial. Kewarganegaraan digital, yang mencakup pemahaman hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam ruang digital, memiliki dampak yang signifikan terhadap cara individu berinteraksi dan berperilaku di masyarakat. Teknologi digital telah memindahkan sebagian besar interaksi sosial dari dunia nyata ke dunia maya, seperti melalui media sosial, forum diskusi, dan platform komunikasi daring. Dalam konteks ini, kewarganegaraan digital berperan penting dalam membentuk perilaku sosial yang positif di ruang digital. Literasi digital yang baik mendorong masyarakat untuk berperilaku positif di ruang maya, seperti berbagi informasi yang bermanfaat, memberikan dukungan moral, dan membangun jejaring kolaborasi. Misalnya, komunitas daring yang memanfaatkan teknologi untuk tujuan sosial, seperti penggalangan dana dan advokasi, mencerminkan perilaku sosial yang produktif. Kewarganegaraan digital juga mengajarkan cara berkomunikasi yang efektif dan sopan di dunia maya. Dalam hal ini, individu belajar untuk menghormati perbedaan pendapat, menyampaikan kritik secara konstruktif, dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Di sisi lain, era digital juga membawa tantangan bagi perilaku sosial masyarakat, terutama ketika literasi digital tidak diimbangi dengan pemahaman yang memadai tentang etika digital. Kejahatan dunia maya mengacu pada aktivitas kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital, seperti komputer, telepon pintar, dan internet. Kejahatan dunia maya dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk peretasan, pencurian identitas, penipuan daring, perundungan dunia maya, dan cyberstalking. Peretasan melibatkan perolehan akses tidak sah ke sistem atau jaringan komputer untuk mencuri informasi, memasang malware, atau mengganggu operasi. Pencurian identitas adalah perolehan dan penggunaan informasi pribadi seseorang secara curang, seperti nama, alamat, dan nomor jaminan sosial, untuk melakukan kejahatan seperti penipuan kartu kredit dan penipuan pajak.
Seperti yang diuraikan oleh Dewan Uni Eropa, kelompok-kelompok tertentu dapat berada pada peningkatan risiko mengalami kejahatan dunia maya dan kekerasan dunia maya, termasuk anak perempuan dan perempuan, etnis minoritas, orang-orang penyandang disabilitas, dan mereka yang kurang beruntung secara ekonomi. Orang-orang penyandang disabilitas mungkin berada pada peningkatan risiko penipuan atau spoof daring, karena mereka mungkin lebih rentan terhadap manipulasi.
Tetapi ada juga kewarganegaraan digital yang memiliki peran dalam menciptakan komunitas digital yang inklusif dan harmonis.
Pentingnya untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat di Era Digital
Di era digital saat ini, teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan kita, mulai dari cara kita bekerja, berkomunikasi, belajar, hingga cara kita mengakses informasi dan berinteraksi dengan dunia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti internet, media sosial, perangkat pintar, dan platform digital lainnya, telah membuka banyak peluang baru. Teknologi digital telah mengubah cara orang berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. Media sosial, platform daring, dan alat komunikasi digital lainnya memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain di seluruh dunia secara instan.
Media sosial sering kali mendorong interaksi yang lebih cepat dan lebih luas, tetapi juga dapat mengarah pada perilaku yang lebih dangkal atau berbahaya, seperti cyberbullying, pengaruh negatif terhadap kesehatan mental, dan meningkatnya ketegangan sosial. Masyarakat yang kurang sadar akan dampak dari interaksi digital ini bisa terjebak dalam pola komunikasi yang merugikan. Kehidupan digital yang terus berkembang dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional individu, terutama di kalangan remaja dan anak-anak. Ketergantungan pada media sosial, misalnya, dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak cukup baik. Selain itu, terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya dapat mengurangi interaksi sosial yang bermakna dan memperburuk isolasi sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan kecemasan dan depresi, terutama pada remaja yang sering membandingkan diri mereka dengan orang lain di dunia maya. Meningkatkan kesadaran akan dampak psikologis dari teknologi ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya. Ketergantungan yang berlebihan pada perangkat digital dapat menyebabkan kecanduan teknologi. Hal ini mempengaruhi kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan mengurangi kualitas hubungan sosial di dunia nyata.
Upaya menghindari dampak negatif era digital
Di era digital yang semakin berkembang pesat, teknologi memberikan berbagai manfaat, tetapi juga membawa dampak negatif yang dapat memengaruhi individu, keluarga, dan masyarakat. Dampak negatif ini mencakup masalah terkait privasi, kecanduan teknologi, perundungan online, penyebaran informasi palsu, hingga gangguan mental dan sosial. Ditambahkannya, mengelola hubungan sosial melalui media sosial tentu diikuti dengan berbagai tantangan. Media sosial memberikan kemudahan dalam mengenal orang baru dan berinteraksi dengan mereka yang memiliki minat atau latar belakang serupa. Selain itu, media sosial membantu memperluas lingkaran sosial dan membangun persahabatan. Di era digital,
membangun personal branding melalui media sosial juga menjadi penting. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya-upaya preventif untuk menghindari atau meminimalkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh era digital.
Salah satu dampak negatif terbesar dari era digital adalah ancaman terhadap privasi pribadi. Penggunaan media sosial dan aplikasi digital sering kali mengabaikan aspek perlindungan data pribadi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara melindungi data pribadi, mengenali potensi pencurian identitas, dan mengetahui cara mengelola pengaturan privasi di platform digital. Salah satu dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan adalah kecanduan terhadap perangkat digital, seperti ponsel, komputer, dan media sosial. Kecanduan teknologi dapat menyebabkan gangguan fisik, seperti masalah mata atau tidur yang tidak teratur, serta gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu penting untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk menggunakan perangkat digital setiap hari. Misalnya, bisa dengan menetapkan waktu tertentu untuk beraktivitas di dunia maya dan memastikan ada waktu khusus untuk berinteraksi langsung dengan keluarga, teman, atau melakukan aktivitas fisik.
Media sosial dapat memberi dampak positif, seperti memungkinkan orang untuk tetap terhubung dan berbagi informasi, tetapi juga dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti stres, kecemasan, dan perasaan tidak cukup baik. Era digital dapat memengaruhi perkembangan karakter, terutama di kalangan anak-anak dan remaja yang tumbuh dengan teknologi. Mengatur interaksi mereka dengan dunia digital sangat penting untuk memastikan mereka dapat mengembangkan karakter yang kuat, bertanggung jawab, dan penuh empati. Anak-anak dan remaja perlu diberikan pendidikan tentang kewarganegaraan digital, yang mencakup etika, tanggung jawab sosial, dan hak-hak mereka di dunia maya. Ini akan membantu mereka memahami pentingnya perilaku yang baik, seperti menghormati privasi orang lain dan tidak menyebarkan informasi palsu.
KESIMPULAN
Di era transformasi digital, kewarganegaraan digital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku sosial, etika berinternet, dan pembangunan karakter masyarakat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah cara individu berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Dampak positifnya sangat besar, namun, di sisi lain, banyak tantangan yang perlu dihadapi, seperti perilaku negatif di dunia maya, penyebaran informasi palsu, kecanduan teknologi, hingga perundungan online. Maka dari itu, gunakanlah teknologi dengan bijak dan secara efisien untuk mengantisipasi segala dampak negatif yang mungkin terjadi agar kita dapat memperoleh manfaat dan atau dampak positif dari teknologi yang kita gunakan.
pesatnya perkembangan teknologi modern di era globalisasi saat ini mampu membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia bahkan teknologi pun sudah termasuk sebagai kebutuhan pokok bagi manusia. Kewarganegaraan digital memiliki pengaruh besar terhadap perilaku sosial masyarakat di era digital.
Dengan pemahaman yang baik tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam ruang digital, individu dapat membentuk interaksi sosial yang lebih inklusif, harmonis, dan produktif. Di sisi lain, tantangan seperti cyberbullying, polarisasi sosial, dan penyebaran informasi palsu menunjukkan perlunya literasi digital yang lebih kuat. kewarganegaraan digital dapat membentuk perilaku sosial yang lebih inklusif dan positif jika dipahami dan diterapkan dengan benar. Pendidikan mengenai kewarganegaraan digital memungkinkan individu untuk memahami pentingnya etika berinternet, menghormati hak privasi orang lain, serta bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya.
Secara keseluruhan, kewarganegaraan digital berperan penting dalam pembentukan perilaku sosial yang sehat, etika berinternet yang bertanggung jawab, dan pengembangan karakter yang kuat di masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan individu untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan mendukung perkembangan positif dalam masyarakat di era digital.
DAFTAR PUSTAKA
Abdel Haris Aragati (2024). Transformasi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Era Digital. ifrel. Diakses pada 20 januari 2025, https://ifrelresearch.org/index.php/garuda-widyakarya/article/download/31 14/2892/12197
luris studia (2023). Kewarganegaraan Digital Pada Era Globalisasi Di Indonesia. bunda media grup. Diakses pada 20 januari 2025 https://jurnal.bundamediagrup.co.id/index.php/iuris/article/download/321/ 297
Anggi Pujianti (2024). Membangun Budaya Positif Berinternet Berbasis Etika dan Kewarganegaraan Serta Meningkatkan Kesadaran Masyarakat di Era Digital. journal arteii. Diakses pada 20 januari 2025 https://journal.arteii.or.id/index.php/Uranus/article/download/128/196/654 Bambang agus diana (2024). Dampak Transformasi Digitalisasi terhadap Perubahan Perilaku
Masyarakat Pedesaan. ejournal uigm. Diakses pada 19 januari 2025 https://ejournal.uigm.ac.id/index.php/PDP/article/download/3896/2155/114 43
Septia Winduwati, S.Sos., M.Si (2024). Tips Kelola Hubungan Sosial dengan Cerdas di Era Digital. Diakses pada 19 Januari 2025 https://untar.ac.id/2024/07/13/tips-kelola-hubungan-sosial-dengan-cerdas-d
i-era-digital/
Carter, J., & Belanger, F. (2019). Digital Citizenship and Online Behavior: Ethical Practices in the Digital World. Routledge.
Ribble, M. (2011). Digital Citizenship in Schools: Nine Elements All Students Should Know. International Society for Technology in Education.
Ohler, J. (2010). Digital Community, Digital Citizen. Corwin Press. Indonesian Ministry of Communication and Information Technology. (2023). Digital Literacy Framework in Indonesia.
UNESCO. (2021). Digital Citizenship Education: Guiding Principles for Policy and Practice.
Warschauer, M. (2004). Technology and Social Inclusion: Rethinking the Digital Divide. MIT Press.
Hargittai, E., & Jennrich, K. (2016). "The Online Participation Divide." In S. Loader & D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI