Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dalam tubuh berkurang. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Konsentrasi hemoglobin pada wanita dewasa biasanya antara 12 dan 15 g/dL, sedangkan konsentrasi hemoglobin pada pria dewasa antara 13 dan 17 g/dL. Kesehatan bisa terganggu jika kadar hemoglobin dalam tubuh lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai normal.
Penyebab anemia mungkin karena kurangnya produksi sel darah merah dan kerusakan sel darah merah. Hal ini sering terjadi karena kekurangan zat besi dan pendarahan.Kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, Anda akan membutuhkan lebih banyak zat besi sehingga kebutuhan zat besi pun meningkat. Â Selain itu, menstruasi juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi sehingga menyebabkan kehilangan darah.
Anemia juga bisa terjadi selama kehamilan. Hal ini terjadi karena pada masa kehamilan, kebutuhan zat atau nutrisi meningkat. Ibu hamil dengan anemia berisiko tinggi mengalami pendarahan saat melahirkan. Saat melahirkan, normalnya ibu akan kehilangan antara 500cc hingga 1.000cc darah. Namun, jika terjadi pendarahan, darah yang mengalir akan lebih banyak. Jika kondisi pendarahan ini tidak segera ditangani, maka dapat mengancam nyawa ibu akibat penurunan tekanan darah yang signifikan.
Selain itu, anemia yang terjadi saat hamil tidak hanya berdampak pada ibu saja, namun juga berdampak pada tubuh janin. Kekurangan zat besi pada ibu dapat menyebabkan bayi lahir prematur, mengalami gangguan kognitif yang akan mempengaruhi pertumbuhan bayi hingga dewasa, dan stunting. Jadi, zat besi bagi ibu hamil sangat penting untuk proses pembentukan dan pemeliharaan sel darah merah. Gejala-gejala yang dapat menandakan anemia pada kehamilan adalah:
- Kelemahan
- Pucat
- Pusing
- Kesulitan bernapas
- Berdebar
- Kesulitan berkonsentrasi
- Jika fenomena di atas terjadi, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
       Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil, khususnya:
- Mengonsumsi pil penambah darah saat hamil
- Penuhi kebutuhan pola makan dan nutrisi selama hamil dengan memperhatikan pola makan. Fokus pada makan sayuran yang mengandung protein dan zat besi seperti daging, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan ikan.
- Konsumsilah vitamin B9 atau asam folat dan vitamin B12
Oleh karena itu penting sekali untuk memperiksakan kesehatan diri dan berkonsultasi dengan dokter dalam merencanakan kehamilan. Serta rutin melakukan control saat masa kehamilan, dengan begitu kesehatan ibu dan bayi akan terjaga dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H