Desa Tokawi merupakan salah satu Desa di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Desa Tokawi terkenal dengan kebudayaannya yang menjadi ikon Desa Tokawi, yaitu kesenian Kethek Ogleng. Tidak hanya kesenian yang unggul, namun Desa Tokawi juga memiliki ciri khas lain yang menjadi aset Desa Tokawi yaitu Kopi Tokawi yang diproduksi oleh UMKM Desa Tokawi bernama Ibu Wiwin.Â
Kopi tersebut merupakan komoditas perkebunan masyarakat Desa Tokawi. Ibu Wiwin mengatakan, beliau memilih menggunakan kopi yang sudah lama dipetik sekitar 1 tahun atau setengah tahun daripada menggunakan kopi yang baru saja dipetik. Menurutnya, kopi yang baru saja dipetik kemudian diolah menghasilkan rasa yang tidak sedap dan kurang sesuai dengan seleranya. Ibu Wiwin menyangrai kopi dengan alat manual secara tradisional berupa wajan dan juga kayu bakar.
Dalam sebulan, Ibu Wiwin biasanya memproduksi sekitar 5-7kg kopi. Karena pemasaran yang dilakukan kurang optimal, Ibu Wiwin memasarkan melalui komunitas yang telah diikuti seperti alumni masa sekolahnya untuk memamerkan barang yang telah dibuat dan untuk dijual. Kopi Tokawi juga bisa dibeli melalui aplikasi Shopee atau Instagram dengan nama toko @kopi_tokawi yang sudah disediakan oleh Ibu Wiwin dan juga di toko oleh-oleh Pacitan. Satu kemasan dengan berat 120 gr dijual dengan harga Rp. 20.000,00. Produksi terbanyak biasanya terjadi disaat bulan puasa atau saat hari raya. Masyarakat setempat mendatangi rumah Ibu Wiwin yang beralamat RT.03/RW/01, Krajan, Tokawi, Kec. Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur untuk membeli Kopi Tokawi yang akan dijadikan oleh-oleh atau dibawa ke luar kota.
Selama usaha kopi yang telah didirikan, Ibu Wiwin mengalami kendala dalam Sumber Daya Keuangan yang berkaitan dengan pendanaan mesin giling dan gerai kopi. Terkait kendala pendanaan tersebut, Ibu Wiwin mengajukan peminjaman melalui Dana Bergilir ke DInas Koperasi Daerah. Dengan kenaikan harga mulai dari harga bahan baku atau biaya produksi, Ibu Wiwin sendiri tidak akan asal menaikkan harga satu kemasan yang dijual. Jika kedepannya nharga bahan baku lebih tinggi dari sebelumnya, Ibu Wiwin akan berdiskusi dengan asosiasi UMKM sebelum memutuskan harga yang akan ditetapkan. Pemasaran digitl yang dilakukan untuk menjual Kopi Tokawi kurang optimal karena terkendala jaringan yang kurang memadai. Kedepannya, Ibu Wiwin menginginkan membuka gerai kopi di sebelah rumahnya dengan pemandangan alam serta rumah Ibu Wiwin berada di tempat yang mudah dicari karena berada tepat di pinggir jalan.Â
Berikut Link Shopee dan Instagram:
Shopee: https://shp.ee/hbhgdmj
Instagram: https://instagram.com/kopi_tokawi?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Alamat Kopi Tokawi: https://maps.app.goo.gl/pDKkdM4G8hD9D6mx9