Ruangan khusus yang disediakan rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi yang membutuhkan pengawasan ketat disebut Intensive Care Unit (ICU). Pasien yang mengidap penyakit berat, kritis, maupun yang mengancam nyawa dikhususkan di dalam ICU untuk perawatannya.
Keterbatasan jarak antara pasien dengan keluarga menjadi faktor utama timbulnya kecemasan antar keduanya. Banyak keluarga pasien yang sering mengalami kecemasan karena adanya keterbatasan akses mengunjungi dan jarak antar ruang. Hal ini juga disebabkan oleh alat-alat canggih yang melekat di badan pasien sehingga menimbulkan kecemasan bagi keluarga yang melihatnya secara langsung. Keluarga pasien juga mengkhawatirkan tingkat keberhasilan perawatan di ICU karena mengingat angka rata-rata kematian tinggi jika sedang dalam perawatan intensif.
Tidak hanya keluarga, pasien yang menempati ruangan khusus tersebut juga tidak luput dari kecemasan. Kondisi yang sedang dilewatinya menimbulkan rasa sakit sehingga muncul pemikiran negatif akan tingkat kesembuhan pasien. Kecemasan berlebih dapat menurunkan sistem imun pasien sehingga penyakit lebih rentan menyerang tubuh pasien.
Berbagai kondisi di Intensive Care Unit (ICU) menimbulkan banyak kecemasan. Sangat dibutuhkan sosok yang dapat menjaga kondisi di ICU agar tetap stabil dalam emosi dan tidak mengganggu sistem pengobatan yang sedang terlaksana. Peran perawat lah yang dibutuhkan untuk menjadi jembatan antara keluarga pasien dan pasien itu sendiri. Perawat adalah profesi paling dekat dengan pasien dan keluarga karena 24 jam berada di sekitar pasien dalam kondisi apapun. Maka dari itu, dibutuhkan peran perawat serta komunikasi terapeutik dalam menghadapi kondisi tersebut.
Komunikasi terapeutik merupakan konsep komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dengan pasien untuk kesembuhan fisik dan emosional pasien. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi profesional yang wajib dikuasai oleh semua tenaga kesehatan, khususnya para perawat. Tujuan dibentuknya konunikasi terapeutik yaitu untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi dengan perbaikan emosional agar dapat mencapai kesembuhan pasien. Komunikasi ini diharapkan dapat menurunkan rasa kecemasan secara psikologis karena dengan komunikasi ini menjadi kesempatan keluarga dan pasien untuk berbagi perasaan serta informasi yang ada dengan perawat.
Eksplorasi masalah yang ada adalah langkah utama untuk mengumpulkan semua informasi dari situasi yang ada agar bisa memberi penjelasan yang informatif serta tindakan untuk memberi rasa tenang terhadap pasien maupun keluarga. Sebagai seorang perawat yang profesional, hal ini adalah hal yang wajib dikuasai.
Selain ahli dalam bidang pengetahuan, perawat profesional juga harus mempunyai keahlian untuk pandai menempatkan diri di berbagai situasi, khususnya situasi darurat yang menghadapi pasien kritis di ruang ICU. Perawat bertugas untuk memberikan dukungan emosional dengan menyampaikan empati kepada keluarga pasien. Tanggung jawab dan menjadi pendengar yang baik sudah menjadi kewajiban seorang perawat untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang di rumah sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H