Resensi Buku "The Song of Achilles"

Novel ini dimulai dengan Patroclus, seorang pangeran anak Raja Menoitius menceritakan masa kecilnya, dimana saat ia masih berumur 10 tahun, ia diasingkan dari kerajaannya karena ia tidak sengaja membunuh seorang anak bangsawan di kerajaannya saat anak tersebut sedang mengintimidasinya dan mengancamnya.

Karena hal tersebut, Patroclus diasingkan ke Phthia, dimana ia pertama bertemu dengan Achilles, anak dari Raja Peleus dan seorang dewi bernama Thetis. 

Achilles tertarik dengan kedatangan Patroclus, sehingga ia meminta Patroclus untuk menjadi pendampingnya. Dari situ, mereka tidak bisa terlepaskan. 

Persahabatan mereka menguat selagi mereka bermain dan berlatih bersama sehari-hari selama 2 tahun bersama Chiron, seorang pelatih pahlawan mitologi Yunani hebat seperti Heracles dan pahlawan mulia lainnya.

Saat Achilles berumur 16 tahun, ayahnya menyatakan bahwa seorang raja bernama Agamemnon meminta bantuan militer untuk kerajaannya, dikarenakan istri adiknya, Helen, atau sering disebut Helen of Troy telah diculik oleh seorang pangeran Trojan bernama Paris, dan Agamemnon berencana untuk memimpin sebuah ekspidisi menuju Troy untuk mengembalikannya dimana akhirnya Achilles memimpin pasukan perang yang akan berangkat, meskipun ramalan mengatakan bahwa ia akan meninggal jika ia ikut perang tersebut.

Selain itu, selama proses berperang terjadi ketegangan antara Achilles dan Agamemnon yang sangat berperan besar sebagi konflik dalam cerita dan juga hubungan emosional antara Achilles dan Patroclus yang merupakan akibat dari konflik tersebut.

Kekurangan

Novel Song of Achilles ini menceritakan tentang dua tokoh mitologi Yunani bernama Achilles dan Patroclus semasa masa kecil bersama hingga saat mereka beranjak dewasa dan menjalani perang. Hal tersebut berpengaruh pada kekurangan dari novel ini dimana bisa terlihat di beberapa tokoh yang berasal dari mitologi Yunani cerita ini yang tidak terlalu berperan dalam plot cerita.

Kelebihan

Untuk kelebihannya, dalam segi alur buku ini sangat menjelaskan dengan jelas dan mudah dimengerti baik terhadap pembaca yang sudah mengetahui mengenai mitologi Yunani Perang Trojan maupun yang belum karena cerita dimulai dari awal mula kehidupan Patroclus. Selain itu, pembawaan cerita dan gaya bahasa yang detail dan indah untuk dibaca yang memudahkan pembaca untuk merasa apa yang ingin disampaikan penulis dengan sangat baik sehingga pembaca bisa merasakan naik turun dan perasaan dan keadaan emosional masing-masing tokoh dan betapa tragis cerita ini berjalan.