Mohon tunggu...
Kawal Engeline Megawe
Kawal Engeline Megawe Mohon Tunggu... -

Website http://www.kawalengelinemegawe.com, fanpage www.facebook.com/kawalemm dan akun kompasiana ini, dibuat sebagai bentuk keterbukaan informasi kami atas kasus kematian anak adik kita Engeline Margriet Megawe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Marapu dalam Kesaksian Agus Tay dan Kakak Kandung Agus Tay

12 Februari 2016   19:05 Diperbarui: 13 Februari 2016   14:26 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ikat kepala ada dalam budaya Marapu"][/caption]

Posisi mayat Engeline saat ditemukan dihubungkan dengan pengakuan Agus Tay Hamdamay, keterangan Kandokang Madik, keterangan Hiwa Hama Ndoro tentang Budaya Marapu. 

Dalam BAP hal. 2 no. 9 dan hal. 4 no. 12 tanggal 10 Juni 2015 dan BAP hal. 6 no. 33 tanggal 13 Juni 2015, Agus Tay menerangkan cara-cara menguburkan Engeline yang pada pokoknya menyatakan:

“Saya menekuk kaki Engeline kearah dada... dst. Saya mengambil korden merah di kamar saya, saya tarik dengan paksa sehingga terlepas... dst., ... Saya mengambil seprai saya di pintu samping deket kamar Margriet... Saya ambil kain merah saya... dst.,” 

Dalam BAP Kandokang Madik (bapak Agus Tay) perhatikan jawaban no. 16-23 yang pada pokoknya menyatakan:

“Sejak kecil tersangka Agus diasuh oleh neneknya sampai umur 12 tahun dimana neneknya tersangka Agus memiliki kebudayaan Marapu. Tata cara penguburan mayat di kebudayaan Marapu adalah sebagai berikut:

Kedua tangan disilangkan ke dada
Kedua kaki ditekuk mengarah ke dada (seperti posisi jongkok);
Jenazah diikat dengan kain merah (harus kain merah yang diikat dari kaki sampai pinggang);
Jenazah dibungkus kain kemudian dikubur dengan posisi jongkok"

Dalam BAP Hiwa Hama Ndoro (kakak kandung Agus Tay) perhatikan jawaban no. 16-23 yang menyatakan:

“Sejak kecil tersangka Agus diasuh oleh neneknya sampai umur 12 tahun dimana neneknya tersangka Agus memiliki kebudayaan Marapu. Tata cara penguburan mayat di kebudayaan Marapu adalah sebagai berikut:

Kedua tangan disilangkan ke dada
Kedua kaki ditekuk mengarah ke dada (seperti posisi jongkok);
Jenazah diikat dengan kain merah (harus kain merah yang diikat dari kaki sampai pinggang);
Jenazah dibungkus kain kemudian dikubur dengan posisi jongkok"

Sebagai referensi tambahan, silakan browsing  dengan kata kunci “tata cara penguburan mayat  dalam Budaya Marapu”. Dalam situs-situs tersebut digambarkan dengan jelas tata cara penguburan mayat menurut Budaya Marapu yang sama seperti apa yang telah dilakukan oleh Agus Tay kepada mayat Engeline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun