Mohon tunggu...
Kautsar Luthfian Ramadhan
Kautsar Luthfian Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia, Nikmati juga konten menarik SpotiCay di platform lainnya (Instagram, Youtube, Spotify, Tiktok)

Teknik Kimia | Pengetahuan | Kisah Pribadi | Opini |

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tragedi Memilukan pada Pemberontakan Penjara Attica, Amerika Serikat

25 Juni 2021   19:30 Diperbarui: 7 Juni 2022   07:54 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang sebenarnya terjadi selama Pemberontakan Penjara Attica?

Bekas Pemberontakan Tahanan Penjara Attica (sumber gambar: teenvogue.com)
Bekas Pemberontakan Tahanan Penjara Attica (sumber gambar: teenvogue.com)

"Kami adalah pria. Kami bukan binatang dan kami tidak hidup untuk dipukuli, ditindas, dihina dan dianiaya seperti itu, Apa yang terjadi di sini hanyalah suara dari kemarahan mereka yang tertindas." Kata-kata ini diucapkan selama Pemberontakan Penjara Attica 1971 oleh salah satu pemimpinnya, Elliott Barkley.

Pada saat itu, penjara Attica sangat penuh sesak. Mayoritas penghuni penjara tersebut adalah ras kulit hitam dan Latin yang menghadapi pelecehan fisik dan verbal yang konstan. Semua penjaga penjara berkulit putih. Beberapa adalah bagian dari anggota kelompok supremasi kulit putih. Penjaga membuang surat-surat yang tidak ditulis dalam bahasa Inggris dan melarang layanan keagamaan Muslim. Mereka bahkan menghukum tahanan kulit putih hanya karena berteman dengan pria non-kulit putih. Tahanan diizinkan mandi satu kali seminggu dan hanya diberikan satu gulungan tisu toilet sebulan.

Di antara mereka yang dipenjara di Attica adalah Elliott Barkley, Frank Smith, dan Herbert X. Blyden. "aku semakin sekarat hari demi hari ..." Barkley menulis kepada ibunya. Dia menghubungi pihak berwenang, tetapi tidak ada yang berubah. Dia mulai menulis buku tentang kehidupan di Attica.

Sementara itu, Smith bekerja di posisi yang disebut "anak cucian sipir" selama 30 sen perhari. Neneknya telah diperbudak. Karena Smith dan yang lainnya diperlakukan kurang manusiawi atas kehendak petugas sipir, mereka memandang penjara sebagai perpanjangan dari perbudakan. Dan Blyden telah berpartisipasi dalam pemogokan dan pemberontakan penjara. Dia dan yang lainnya melihat kekerasan penjara sebagai gejala dari masalah sosial di mana individu tidak mendapatkan keadilan berdasarkan kelas dan ras mereka.

Mereka merasa orang tidak boleh dilucuti haknya atas kesehatan dan martabat setelah dijatuhi hukuman. Sebaliknya, sumber daya harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat untuk mencegah kejahatan sejak awal.

Pada musim panas 1971, Blyden ikut mendirikan Fraksi Pembebasan Attica. Kelompok tersebut menyusun sebuah manifesto dan mengajukan petisi kepada Komisaris Pemasyarakatan Russell Oswald dan Gubernur Nelson Rockefeller untuk perawatan yang lebih baik. Meskipun sebagian besar diabaikan, mereka terus mengorganisir kegiatan fraksi ini.

Setelah aktivis George Jackson terbunuh di penjara California, 700 pria di Attica berpartisipasi dalam puasa hening. Hanya beberapa minggu kemudian, pada tanggal 9 September, pemberontakan spontan dimulai. Sekelompok tahanan mengalahkan penjaga, memicu Pemberontakan Attica. Tahanan memecahkan jendela, menyalakan api, dan menyita persediaan. Mereka mengalahkan banyak penjaga. Salah satunya, William Quinn, dia mati karena luka-lukanya.

Setelah itu, lebih dari 1.200 tahanan berkumpul di halaman dengan 42 sipir yang dijadikan sandera, mereka bersiap untuk menuntut perubahan. Mereka mendirikan teluk medis, mendelegasikan laki-laki untuk menyiapkan dan menjatah makanan, dan melindungi penjaga, dan memilih untuk bernegosiasi. Mereka menunjuk kepala negosiator Blyden, Smith sebagai kepala keamanan, dan Barkely sebagai pembicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun