Belajar dari Komedian :
#Sebuah Diary Kegagalan
Hai Aku Kautsar Ramadhan, tapi lebih akrab dengan sapaan icay. Sebenarnya ini adalah bagian dari "suka suka icay" tempat aku berbagi hal hal yang aku suka dan resahkan. Tapi karena berhubung sepertinya bakalan berkesinambungan jadinya dibikin sejenis sequelnya wkwkwk.
Di artikel kali ini aku ingin sekali berbagi hal yang jarang sekali aku bagikan ke banyak orang. Wkwkwk sebelum aku cerita aku mau obrolin dulu aku adalah pegiat kesenian Stand up comedy baik yang berlaku secara lokal ataupun nasional. Aku cukup sering mengikuti kegiatan salah satu komunitas Stand up comedy di kotaku, yaitu Standupindo Malang (kamu bisa follow Instagramnya di @standupindo_mlg buat tau informasi informasi acara komedi dikota malang).
Kegiatan-kegiatan yang kuikuti seperti menonton Penawar Letih Final Comedy Special Show by Bobby Darwin dan Menonton acara Open mic. Perlu aku akui, aku jarang sekali menonton stand up kompetisi di TV secara live biasanya hanya rekaman ulang dari Kompas TV. Aku lebih sering menonton Stand Up Comedy Special komika Indonesia di Platform Comika.id yang merupakan Platform untuk mengunduh digital download secara eksklusif. Mungkin di lain kesempatan aku bakalan cerita tentang komunitas Standupindo Malang dan Paltform Comika.
Lama kelamaan nontonin dan beberapa kali nongkrong sama temen temen komika lokal. sebenernya banyak hal yang bisa aku dan kamu pelajari. Nah salah satu yang pingin aku obrolin kali ini yang mungkin bisa diterapkan dalam hidup atau berbisnis
Dalam dunia Stand Up Comedy kamu mungkin mengetahui istilah "Pecah". Yap benar, pecah adalah kondisi dimana seorang stand up comedian lucu banget dan mendapatkan apresiasi dari penonton berupa gelak tawa yang riuh. Untuk bisa mengetahui materi yang dibawakan lucu atau tidak stand up comedian biasanya membawakan materinya di panggung open mic selama kurang lebih 1 bulan atau 4 kali open mic pada setiap minggunya (tergantung pada kegigihan dari komika ini sendiri).
Selain membawakan materi komika juga harus mengevaluasi kenapa jokes yang dibawakan tidak kena kepada penonton. Oleh sebab itu seorang komika selama menemukan formula yang cocok untuk joke yang dia bawakan mulai dari membawakan diatas panggung atau open mic pertama menggunakan materi baru sampai menjadi lucu harus bertahan dalam kondisi anyep (kondisi dimana penonton tidak tertawa terhadap joke yang dibawakan)
Persistensi atau kegigihan inilah yang akan membawa seorang komika memiliki materi yang solid dan juga pecah. Setiap komika juga tau hal ini, untuk bisa menjadi lucu mereka harus bertahan melewati anyep.
"untuk sampe ke materi 1 jam setengah gw, gw melewati mungkin puluhan jam open mic nggak lucu (anyep)" Â --Pandji Pragiwaksono-
      Dan aku juga setuju menurutku yang membuat seorang stand up comedian bisa menjadi stand up comedian adalah karena dia bisa bertahan melewati anyep. Siapapun itu, entah dia seorang Gilang Bhaskara, Sammy Not a Slim Boy, Ernest Prakasa pasti pernah ngelewatin masa masa anyep. Raditya Dika bisa menjadi seperti sekarang adalah karena dia berhasil ngelewatin masa masa anyepnya dia.