Mohon tunggu...
Kauria Rawia
Kauria Rawia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tadris Bahasa Indonesia UIN SU || Kru LPM Dinamika UIN SU

Seseorang yang tertarik dalam dunia sastra, bahasa, dan seni

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahasa Indonesia Miskin Kosakata atau Kita yang Malas Membaca?

17 April 2024   18:41 Diperbarui: 17 April 2024   18:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bahasa Indonesia yang merupakan representasi dari identitas bangsa, secara berkala mengalami transformasi dan tantangan untuk mempertahankan kekayaan dan keberagamannya. Pernyataan yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang miskin kosakata telah menarik perhatian publik akhir-akhir ini. Apakah pernyataan tersebut benar-benar mencerminkan keadaan sebenarnya?

Bahasa Indonesia sebenarnya memiliki sejarah yang kaya dengan variasi kata-kata dan diksi yang indah dan bermakna. Sebagai contoh, sastra Indonesia menunjukkan betapa indahnya bahasa Indonesia untuk menyampaikan ide, perasaan, dan berbagai konsep yang kompleks. Kosakata bahasa Indonesia yang luas dapat dilihat dalam karya sastra klasik dan kontemporer, seperti puisi karya Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Dee Lestari, dan lain sebagainya. Bahasa ini telah berkembang untuk mencakup berbagai bidang, bukan hanya sastra. Bahasa Indonesia juga dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dengan menambahkan kata-kata baru yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Percakapan sehari-hari juga menunjukkan penggunaan kata-kata yang indah dan beragam dalam bahasa Indonesia. Ungkapan-ungkapan, peribahasa, dan pepatah-petitih khas Indonesia memberikan warna dan kekayaan dalam berkomunikasi. Dengan kearifan lokal, bahasa Indonesia dapat dengan tepat dan signifikan menangkap budaya dan tradisi Indonesia. Pertanyaan tentang perspektif yang digunakan untuk mengevaluasi kekayaan bahasa, muncul sebagai akibat dari tuduhan bahwa kosakata Bahasa Indonesia miskin. Bahasa Indonesia bukan sekadar kumpulan kata-kata; namun sistem yang berkembang dengan perkembangan waktu.

Dengan melihat kekayaan kosakata dalam berbagai konteks, dari sastra hingga teknologi, dari percakapan sehari-hari hingga kearifan lokal, kita dapat lebih memahami betapa berharganya Bahasa Indonesia bagi bangsa ini. Sangat penting bagi kita untuk mempertahankan dan menghargai kekayaan Bahasa Indonesia saat kita menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi. Dengan bekerja sama untuk menjaga dan mengembangkan kosakata bahasa Indonesia, kita dapat memastikan bahwa bahasa Indonesia tetap menjadi alat komunikasi yang kuat, refleksi dari identitas bangsa, dan saksi dari keindahan dan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun