Mohon tunggu...
Ratno
Ratno Mohon Tunggu... Guru - Guru Indonesia

Kauman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luh Mata Kecilku

7 Juli 2020   19:07 Diperbarui: 7 Juli 2020   18:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luh mata kecilku mengalir deras
Di antara bibir manis yang semestinya tersenyum
Memaksa menjadikanku cepat dewasa

Berpikir memahami arti kehidupan
Berekspresi menyeimbangkan  kepincangan hidup
Berfatamorgana berjuang mewujudkan mimpi-mimpi
Berpetualang mencari jejak misteri kehidupan

Mampukah aku membebaskan belenggu siksa-Mu
Mampukah lafad "surotul fatihah" menembus arasy-Mu
Sanggupkah saksiku membela pengadilan-Mu

Kumantapkan keyakinanku sebagai opsi kepercayaan diri dihadapan Tuhan
Aku berjuang menjadi amalan yang takkan putus
Sebagai pembela di pengadilan suci
Mengantar pahlawan kehidupanku
Yang menghadirkan aku di alam fana

Sebatas keyakinan dan keoptimisan
Satu di antara amalan yang tak putus ditelan jaman
Anak sholeh-sholehah yang menjadi pembela pahlawan kehidupan
Di antara kevakuman, kealpaan melupakan Tuhan

Kota Angin, 7 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun