Mohon tunggu...
Dzulhizam
Dzulhizam Mohon Tunggu... -

Tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Momen Pengabdian dan Pengabadian Momen

10 Oktober 2015   15:28 Diperbarui: 30 Oktober 2015   09:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Momen Pengabdian

[caption caption="Doc. Pribadi"][/caption]

Momen pengabdian adalah sebentuk pengabadian momen kita untuk generasi selanjutnya. Seperti biasanya pada sebuah lembaga perguruan tinggi jika mahasiswa telah menyelesaikan semua SKS-nya maka mahasiswa akan diuji keilmuannya dengan kegiatan pengajaran yang kita kenal dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan inilah sebuah gambaran yang akan mampu menghadirkan diri kita pada sebuah kenyataan dimana kita harus mengabdikan semua yang telah kita temukan di bangku perkuliahan bahkan kita akan terporosok kembali jauh kebelakang dimana saat itu kita dapati berada di bangku Sekolah Dasar atau suatu masa di Taman Kanak-kanak.

[caption caption="Doc. Pribadi"]

[/caption]

Kita sudah pernah mengunyah dan menelan utuh abjad-alfabet di TK, di SD atau mungkin orang tua kitalah yang mengenalkannya. Namun pernahkah kita berpikir kembali bagaimana saat itu guru kita menerangkan hal itu kepada kita? Pernahkan terpikir kembali apa yang dilakukan kita dan teman kita lainnya saat mereka mengajarkan kita? Disinilah kita dapatkan kembali sebuah momen putar balik atau suatu skenario cerminan. Dan disinilah jati diri hati kita menyadari perkara masa kecil itu.

[caption caption="Doc. Pribadi"]

[/caption]

Seperti menggambar, dua gunung dengan matahari ditengahnya atau sebuah rumah dengan taman ditambah satu pot bunga dan satu pohon serupa rindang kehijauan. Lihatlah wajah mereka, kebanyakan, tak pernah mengeja keraguan atau ketakutan dan yang kau temukan adalah kebahagiaan dan senyuman yang selalu menggugah batin masa kecil kita, penuh semangat. Sehingga terkadang memunculkan rasa kalah dalam keberanian karena setalah kita beranjak dewasa, seperti, gengsi adalah momok yang mengerikan.

[caption caption="Doc. Pribadi"]

[/caption]

Pendidikan bagi anak-anak itu mesti mencari suatu kekreatifan supaya mereka dapat paham dengan mudah dan cepat mengerti apa yang sedang dijelaskan. Kita kembali diingatkan bahwa masa kanak-kanak adalah masa-masa bermain, oleh karenanya mereka akan lebih mengerti apa yang akan terjadi dengan demonstrasi bukan? Alih-alih sebagai wacana pembelajaran namun dengan metode seperti inilah mereka lebih banyak melihat apa yang sedang dipelajari.

[caption caption="Doc. Pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun