Seperti bayi yang telah dilahirkan, tak mungkin ia kembali ke rahim.
Seperti aku yang telah melihat terang, tak mungkin lagi aku kembali hidup dalam gelap.
Jikapun engkau menghiba memintaku untuk kembali.
Tak ada jalan kembali.
Kecuali kau membiarkanku hidup dalam kebohongan.
Aku sudah mengetahui setiap modus klaim ketuhanan.
Aku simpulkan bahwa di antara yang dikatakannya adalah dusta.
Tentu kamu tahu bagaimana sakitnya jika dibohongi,
bahkan aku sampai nangis berhari-hari.
Baiklah, ini adalah jalanku, dan aku tak mungkin kembali.
Pilihan bagimu adalah membiarkanku atau mengikutiku.
***
*Catatan: peringatan satu tahun berpikir bebas (benar-benar masih unyu-unyu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H