“Muhammad Rasulullah,” jawab Nabi lagi.
Setelah pintu dibuka, alangkah terkejutnya orang tersebut, menyaksikan sosok yang datang adalah orang yang selama itu disakitinya dan diludahi wajahnya.
“Untuk apa engkau datang kemari?” tanya orang itu lagi.
“Aku datang untuk menjengukmu, wahai saudaraku, karena aku mendengar engkau jatuh sakit,” jawab Nabi SAW dengan suara yang lembut.
“Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa sejak aku jatuh sakit, belum ada seorang pun datang menjengukku, bahkan Abu Jahal sekalipun, padahal aku telah beberapa kali mengutus orang kepadanya agar ia segera datang memberikan sesuatu kepadaku. Namun engkau, yang telah aku sakiti selama ini dan aku ludahi berkali-kali, justru engkau yang pertama kali datang menjengukku,” kata orang itu dengan nada terharu.
***
Walau cerita ini hanya sebuah DONGENG karena bukan berasal dari hadis, apalagi dari hadis sahih, kisah ini sangat menyentuh. Kita bisa mengambil pelajaran bahwa penghinaan tidak selalu harus dibalas dengan kekerasan. Sikap lembut dan berpikir positif adalah justru lebih mulia. Terlepas dari benar tidaknya kisah ini, kini siapapun yang membaca kisah ini akan menangkap bahwa Nabi adalah seorang yang berjiwa mulia. Bahkan saat dihina. Nah, Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H