Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah salah satu dari tujuan belajar matematika (Sriwahyuni & Maryati, 2022). Kemampuan ini memungkinkan peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam konteks nyata, berpikir kritis, dan mengambil keputusan secara efektif. Peserta didik sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang memerlukan kemampuan pemecahan masalah. Mereka cenderung hanya menghafal rumus tanpa bisa mengaplikasikannya dalam menyelesaikan berbagai macam soal. Selain itu, peserta didik sering merasa bingung jika soal yang diberikan tidak mirip dengan contoh yang telah diberikan oleh guru. Soal yang disajikan kurang menarik sehingga membuat peserta didik cenderung malas untuk memahami soal. Guru juga belum banyak memberikan soal kontekstual atau soal yang memuat pemecahan masalah matematis.Â
Peran saya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Penerapan model ini menjadikan guru sebagai penyedia dan pendukung dalam kegiatan belajar peserta didik di kelas, sehingga peserta didik mampu mengetahui sendiri pengetahuan baru dengan bimbingan guru maupun lembar kerja peserta didik. Selain itu saya berusaha memberikan contoh-contoh yang relevan yang berfokus pada pemecahan masalah matematis dan menyajikannya ke dalam e-LKPD yang menarik. Menurut (Asrori et al., 2019), menjelaskan bahwa e-LKPD bahan ajar yang dapat mengukur kemampuan peserta didik dan sebagai pembelajaran interaktif yang bisa membuat peserta didik dapat memecahkan permasalahan secara aktif.
Pengalaman mengatasi rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan bantuan e-LKPD menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan yang kolaboratif dan interaktif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik secara signifikan. Pengalaman ini menegaskan pentingnya memahami kemampuan peserta didik dalam pembelajaran dan manfaat dari pembelajaran yang kolaboratif dalam mengatasi kesenjangan pemahaman di antara peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H