Tindak tanduk Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta terlalu berlebihan dimata sebahagian besar masyarakat. Mungkin karena terlalu semangat menjual sikap "Pemberantasan Korupsi" seperti KPK. Padahal dalam rangka memperbaiki sebuah tatanam apalagi bicara Negara tentu bukan hal yang mudah dan tak boleh semronoh atau tidak sabar. Hampir semua menginginkan perubahan dapat terlaksana secepat mungkin tapi tentu punya hitungan-hitungan yang matang, karene Nabi saja saat berperang juga mengintip kekuatan lawan.
Jangan sampai tindakan Ahok dan KPK yang awal niatnya mungkin baik untuk bangsa tapi justru menggagalkan semua proses yang dimulai dari masa resim reformasi. Coba bayangkan kalau satu lawan 1000 orang mungkin hanya keajaiban kalau dapat dimenangkan satu orang itu.
Oleh karena itu saran penulis kepada para penggiat anti korupsi mari kita rapatkan barisan dan bergerilya untuk melawan korupsi jangan berperang terbuka saat ini, karena saat ini kita belum punya kekuatan untuk perang terbuka dengan para koruptor. Berlahan tapi pasti itulah kalimat yang cocok untuk saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H