Terus terang melihat perilaku-perilaku menyimpang seperti ini termasuk PKD atau Pembalap Karepe Dhewe (Bahasa Jawa, sebutan saya untuk mereka yang kebut-kebutan di jalan raya seolah sedang membalap padahal tak ada lawannya) saya sendiri tak ambil pusing dengan resiko keselamatan yang berpotensi terjadi pada mereka mengingat resiko tersebut timbul karena keputusannya sendiri. Namun berhubung tindakan tersebut berpotensi memberi resiko pada orang lain maka sikap pig-ignorant mereka ini tak bisa ditolerir.
Para pig-ignorant ini dalam pandangan saya tak lebih dari kelompok primitif yang mentalnya belum cukup mampu beradaptasi dengan peradaban modern namun mendapat “mainan baru” dalam wujud mobil maupun motor.
Lagi-lagi, semua ini mungkin bisa diatasi lewat hukum dan peraturan namun sebenarnya kesadaran moral, etika, dan toleransi adalah solusi yang lebih efektif ketimbang sanksi dan peraturan.
Tak mudah memang mentolerir perilaku primitif seperti ini, tapi kadang memang kita hanya bisa mengelus dada sambil memaklumi bahwa tingkat peradaban orang-orang ini (pengemudi menyimpang) memang masih rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H