Departemen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyelenggarakan pelatihan di SD Modern Al-Rifa'ie. Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari dengan kombinasi antara pelatihan klasikal dan penugasan mandiri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar dalam Kurikulum Merdeka dan konsep dasar dalam merancang pembelajaran inovatif, serta integrasi literasi dan numerasi dalam pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka.
Kegiatan pelatihan ini dilatar belakangi permasalahan pada proses implementasi kurikulum merdeka di SD Modern Al-Rifaie. Proses implementasi kurikulum merdeka belum berjalan dengan maksimal dikarenakan keterbatasan kemampuan guru dalam proses perencanaan dan adaptasi pembelajaran pada kurikulum merdeka. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelatihan yang mereka dapatkan terkait kurikulum merdeka.
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan mengimplementasikannya dalam kurikulum merdeka. Departemen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang akan menyiapkan modul pelatihan yang didalamnya terdapat video, animasi, gambar, dan audio yang dapat mendukung tercapainya tujuan pelatihan.
Hari pertama pelatihan klasikal difokuskan pada peningkatan kemampuan pedagogik berdasarkan kurikulum merdeka, pengembangan rancangan pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka, serta praktik dan unjuk kerja. Sedangkan pada hari kedua, pelatihan klasikal difokuskan pada pengembangan media digital learning di Sekolah Dasar, literasi dan numerasi dalam kurikulum merdeka, serta praktik dan unjuk kerja.
Selain pelatihan klasikal, peserta juga diberikan penugasan mandiri yaitu mengembangkan pembelajaran berbasis kurikulum merdeka. Dalam pelaksanaannya, peserta akan mendapatkan pendampingan oleh beberapa peserta oleh tim pengabdian. Penggunaan platform seperti Canva dan Quiziz juga akan diperkenalkan dalam penugasan mandiri ini..
Peserta pelatihan antusias mengikuti setiap sesi yang diselenggarakan. Mereka berkesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber yang ahli di bidangnya sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Kegiatan penugasan mandiri selama 2 hari juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengaplikasikan langsung pengetahuan yang telah mereka peroleh selama pelatihan. Mereka akan diminta untuk merancang skenario pembelajaran dan membuat media digital sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi guru untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan menggunakan media digital dalam pembelajaran. Seluruh peserta dinilai berhasil memahami dan mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek dan teknologi digital dalam rencana pengajaran mereka. Guru-guru merasa lebih percaya diri dalam merancang dan menerapkan pembelajaran yang inovatif dan kontekstual di kelas.