Di era digital yang kaya akan inovasi, Universitas Negeri Malang (UM) muncul sebagai kampus yang dikenal menghasilkan banyak inovasi dalam pembelajaran. Salah satu sosok inspiratif di balik inovasi tersebut adalah Saida Ulfa, Ph.D, seorang dosen di Departemen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Saida Ulfa bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga peneliti yang aktif mengembangkan berbagai metode pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu kontribusi terbarunya adalah pengembangan sistem penilaian presentasi otomatis. Saida Ulfa tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh tim peneliti lainnya, yaitu Arbin Janu Setyowati, seorang profesor dalam bidang Bimbingan dan Konseling FIP UM, dan Dr. Cand Eka Pramono Adi, dosen di Departemen Teknologi Pendidikan UM.
Dasar pemikiran Saida Ulfa dan tim dalam mengembangkan sistem penilaian ini adalah beberapa pertimbangan, di antaranya adalah bahwa presentasi merupakan salah satu bentuk tugas yang sering diberikan kepada mahasiswa, baik dalam kelas tatap muka maupun pembelajaran daring. Dalam proses ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengingat materi, tetapi juga memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan yang mereka miliki. Lebih dari itu, mereka harus mampu mengomunikasikan ide secara lisan, yang tidak hanya menguji pemahaman tetapi juga kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif.
Para pakar pembelajaran telah lama menyatakan bahwa presentasi adalah salah satu cara terbaik bagi mahasiswa untuk mengasah pemikiran kritis. Saat mereka mengatur dan mengartikulasikan ide, kemampuan berpikir konseptual mereka berkembang. Namun, di sisi lain, penilaian tugas presentasi ini menjadi tantangan bagi dosen. Banyaknya parameter yang harus dievaluasi dalam presentasi, mulai dari aspek konten hingga ekspresi, membuat proses penilaian memakan waktu dan terkadang menjadi kurang objektif.
Menghadapi tantangan ini, Saida Ulfa dan tim peneliti lainnya berinovasi dengan menciptakan sistem penilaian otomatis yang memanfaatkan teknologi terkini, yaitu kecerdasan buatan. Platform ini memungkinkan dosen untuk menilai presentasi mahasiswa secara real-time dengan akurasi yang tinggi. Sistem ini tidak hanya menilai kualitas konten, tetapi juga mengukur bagaimana mahasiswa mengekspresikan diri saat menyampaikan materi. Dengan memanfaatkan teknologi analisis ekspresi wajah dan gerakan, sistem ini dapat mendeteksi sembilan ekspresi, termasuk fokus, kebingungan, kemarahan, senyuman, tawa, gerakan tangan, dan menutup mata.
Analisis ekspresi yang mendetail ini membantu dosen memahami tingkat keterlibatan mahasiswa dengan lebih baik. Misalnya, ekspresi fokus atau kebingungan dapat menunjukkan seberapa baik mahasiswa memahami materi yang disampaikan, sementara senyuman atau gerakan tangan dapat mencerminkan kepercayaan diri dan keterampilan komunikasi mereka.
Dengan adanya sistem ini, dosen dapat memberikan umpan balik yang lebih komprehensif dan berbasis data. Mahasiswa juga mendapatkan evaluasi yang tidak hanya berdasarkan isi materi yang mereka sampaikan, tetapi juga pada cara mereka menyampaikannya. Ini memberikan dorongan bagi mahasiswa untuk tidak hanya belajar materi, tetapi juga melatih ekspresi dan gerakan tubuh mereka untuk memperkuat komunikasi.
Platform penilaian otomatis ini menawarkan efisiensi yang luar biasa. Jika sebelumnya dosen memerlukan waktu berjam-jam untuk menilai presentasi satu per satu, sekarang dengan sistem ini, penilaian dapat dilakukan secara langsung. Sistem ini menghemat waktu dosen dan memungkinkan mereka untuk fokus pada aspek-aspek yang lebih penting dalam proses pembelajaran.
Saat ini, platform ini masih dalam tahap prototipe, dan Saida Ulfa serta timnya terus mengembangkan agar dapat digunakan secara luas oleh siapa saja yang membutuhkan penilaian presentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H