Mohon tunggu...
Katharina Zianet
Katharina Zianet Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fesyen Muslim sebagai Budaya Pop

9 Maret 2021   22:38 Diperbarui: 9 Maret 2021   23:15 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hay sobat! Belakangan ini hampir sebagian besar industri fesyen Indonesia saat ini dipenuhi tema fesyen khusus muslim. Hal ini juga hasil dari pengaruh yang dibawa oleh perkembangan media, lebih khusus peran dari media sosial dan keberadaan Indonesia dengan penduduk muslim terbanyak. fesyen menjadi salah satu produk yang dibutuhkan oleh kelompok atau komunitas muslim. 

 Fesyen sangat menarik untuk dibahas, karena model fesyen akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Ada banyak hal yang dapat kita kaji dari perkembangan fesyen muslim saat ini.

Berhubungan dengan budaya populer, saya akan mengkaji dengan menggunakan teori circuit of culture atau sirkuit budaya yang dikembangkan oleh Stuart Hall. Produksi merupakan salah satu dari lima elemen circuit of culture (produksi, konsumsi, representasi, regulasi dan identitas). Dari kelima elemen ini mempunyai kaitan dengan pola yang tidak pasti. Elemen dalam circuit of culture dalam hal  ini produksi tidak terpisahkan dengan isu-isu dari identitas, representasi, regulasi, dan konsumsi. 

Apabila kita mengacu pada teori circuit of culture atau teori sirkuit budaya Stuart Hall, dalam pembentukan identitas melalui fesyen, produksi adalah unsur penting. Hal ini dikarenakan saat ini tren fesyen yang sedang berkembang diproduksi oleh desainer-desainer ternama. Tentu saja tidak hanya bernilai tinggi tetapi juga fesyen tersebut dibuat dengan model eksklusif dan harga yang cukup mahal, sehingga tidak heran jika target pasar yang dituju adalah masyarakat kelas menengah ke atas.

Mereka rela mengeluarkan budget cukup besar untuk membeli satu busana muslim dari desainer ternama. Disamping memenuhi kebutuhan busana, tren ini juga cerminan identitas budaya pop dalam fesyen muslim kelas mengah yang konsumtif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun