Dalam bangku perkuliahan tentu kita akan sering mendapatkan tugas secara berkelompok. Biasanya pemilihan anggota kelompok ini dilakukan secara acak atau pun memilih sendiri. Namun, pemilihan secara acak ini terkadang membuat kita kesal, hal ini dikarenakan terkadang kita mendapatkan teman yang sulit untuk diajak bekerja sama. Tak dapat kita pungkiri sebab ini menjadi konsekuensi yang akan kita dapat selama dinamika di bangku perkuliahan.
Ketika kita berhadapan dengan situasi seperti ini tentu akan menghambat proses pengerjaan tugas. Adanya situasi seperti ini dapat menimbulkan konflik antara anggota kelompok. Jika tidak segera diatasi, maka konflik ini tidak hanya berdampak pada hasil tugas kelompok tetapi juga menjadi jurang dalam relasi pertemanan.
Menurut Ting-Toomey (dalam Baldwin: 2014, hal 373), pengertian dari sebuah konflik adalah ketidaksesuaian yang dirasakan atau dialami secara nyata dari proses, hasil atau bahkan harapan antara dua atau lebih pihak yang berbeda budaya atas masalah.
Sebagai orang yang bijaksana tentu kita tidak ingin ada tembok pembatas dalam setiap relasi kehidupan yang kita bangun, termasuk dalam mengejakan tugas secara berkelompok. Maka dari itu, yuk simak secara saksama tips berikut agar menjadi insight bagi  anda dan tim.
Diskusikan dengan anggota kelompok yang lain
Langkah pertama yang dapat sobat lakukan adalah komunikasikan situasi ini kepada anggota kelompok yang lain. Cari solusi bersama ya sobat, bukan malah gibah /Â gosip tentang kehidupan orang lain. Fokuslah pada masalah yang dihadapi.Â
Tanyakan secara pribadi kepada orang yang bersangkutan
Tidak semua orang ingin cerita kehidupannya diketahui orang banyak. Mungkin saja teman sobat ini mempunyai masalah personal yang berhubungan dengan pengerjaan tugas secara berkelompok. Misalnya, dia adalah tipe orang yang tidak dapat memahami penjelasan dalam sekali penyampaian.Â
Pahami keadaannya
Setelah Sobat mengetahui inti masalah, sangat penting bagi Sobat untuk memahami keadaannya. Apabila masalah ini seperti yang penulis contohkan sebelumnya maka dari itu, perlu kesabaran ekstra bagi sobat untuk menjelaskan secara berulang agar mencapai kesepahaman yang sama. Biasanya tipe orang seperti ini lambat dalam berpikir tetapi lebih dalam hal ketelitian. Teliti yang dimaksudkan adalah melihat kesalahan dalam  pemilihan diksi atau kalimat yang tidak sesuai dengan penulisan PUEBI (Pedoman Umim Ejaan Bahasa Indonesia)
Cari jalan terbaik
Namun, jika masalahnya berbeda dan kelompok tidak menemukan solusi dari permasalahan ini. Sobat dapat bertanya secara langsung kepada orang yang bersangkutan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih. Dengan adanya penjelasan tersebut mungkin dapat menjadi acuan bagi kelompok untuk mendapatkan solusi terbaik lainnya.
Itulah beberapa tips yang dapat sobat kompasiana lakukan apabila berhadapan atau merasakan konflik seperti ini.
Selamat mencoba....