Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yanti, Istri yang Mengharamkan Suaminya Menerima Uang Haram [Inspirasi Seorang Wanita 27]

20 Mei 2011   08:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:25 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_110883" align="aligncenter" width="338" caption="Yanti, bukan hanya cantik wajahnya//gettyimages"][/caption]

Tak jarang wanita yang senang dan suka-suka saja bila suaminya pulang membawa banyak uang. Begitu pula saat sang suami pulang banyak membawa oleh-oleh, berupa pakaian dan perhiasan. Apalagi berupa emas, intan, dan berlian.

Sepertinya akan membuat sang istri mabuk kepayang dan amnesia, sehingga lupa untuk bertanya, darimana semua itu berasal? Apakah itu uang dan barang halal atau haram. Masa bodoh dan tidak perlu banyak tanya!

Padahal sang istri dengan jelas mengetahui berapa gaji sang suami sebenarnya. Kalau soal uang dan intan berlian, anggap saja halal semuanya selagi tidak ketahuan dari mana asalnya.

Tetapi hanya sedikit saja istri yang menjadi was-was dan takut saat menemukan suaminya pulang banyak membawa uang dan perhiasan. Bertanya-tanya dari mana semuanya itu berasal, karena tidak seperti biasanya.

Kalau dibilang ada kenaikan gaji, jelas tak akan sebanyak itu. Lalu untuk membeli perhiasan, jelas tak mungkin bisa membelinya, karena untuk keperluan pokok saja masih sering nombok dengan meminjam.

Yanti, demikian nama seorang wanita yang aku kenal, salah satu dari sedikit istri yang suka bertanya-tanya dan was-was bila menemukan suaminya membawa pulang uang lebih atau barang yang mencurigakan.

Ia akan menjadi cerewet dan menjadi bagai seorang detektif untuk menginterogasi suaminya. Yanti sangat tegas bersikap, ia tidak ingin suaminya membawa barang haram masuk ke rumahnya. Apalagi sampai menjadi makanan anak-istri. Pantang baginya, karena itu sudah menjadi prinsip hidupnya.

Apalagi suaminya berkerja disebuah bank pemerintah, bagian perkreditan. Setiap hari berhubungan dengan uang. Sangat riskan untuk terjebak dalam perbuatan memanipulasi uang atau korupsi.

Setiap saat godaan selalu datang, karena tidak sedikit nasabah yang ingin mendapatkan kucuran kredit tidak segan mengeluarkan jurus ampuhnya dengan menyogok.

Oleh sebab itu, Yanti tiada bosan untuk mengingatkan suaminya. Daripada membawa pulang banyak uang tapi haram, lebih baik kita tak usah makan. Begitu wanti-wanti wanita kecil mungil ini suatu hari pada suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun