Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tukang Somay pun Bisa Kaya

11 Juli 2012   01:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemiskinan bukan untuk menjadikan kita hidup dalam kehinaan. Kekayaan tidak untuk membuat kita hidup dalam penghinaan...


Saat menengok anak pertama saya yang sedang liburan ke Lampung dan terkena demam berdarah, sehingga harus masuk Rumah Sakit. Saya mendapatkan satu kisah kehidupan yang inspiratif dan bisa menjadi sebuah pembelajaran hidup.

Sebelum bercerita istri berkata,"Hidup ini gak bisa diduga ya. Makanya jangan meremehkan orang miskin. Siapa sangka saudara saya tadinya miskin. Sekarang udah jadi orang kaya!"
Seorang adik dari suami kakak istri saya tadinya seorang yang hidup dalam serba kesusahan. Tidak dipandang saudara. Begitu diremehkan.

Mengadu nasib ke Jakarta hanya sebagai seorang penjual somay. Tinggal di rumah petak kumuh melewati kehidupan.

Seperti layaknya orang susah. Kalau hendak bertamu ke rumah saudara pasti dicurigai macam-macam. Dikira mau pinjam uang atau minta bantuan.

Lebih menyedihkan tidak jarang saudara harus menutup pintu rumah, agar tidak berurusan. Karena pasti merepotkan.
Bayangkan bisa kita sendiri yang mengalami hal ini. Bagaimana perasaan kita?

Sekian tahun berlalu. Hidup memang selalu penuh misteri. Tidak ada yang menyangka. Anak perempuan dari saudara istri ini. Menikah dengan anak walikota.

Otomatis nasib segera berubah. Sekarang menjadi seorang pengusaha. Bergaulnya dengan pejabat dan orang-orang berkelas.

Sekarang katanya. Kalau ke rumah saudara. Pintu rumah terbuka lebar-lebar. Bahkan disediakan kamar berpendingin. Dilayani dengan hormat.

Begitulah. Persaudaraan hanya sebatas dipandang dari harta. Mungkinkah hal ini terjadi pada diri kita?

Beruntung. Tukang somay yang kini telah menjadi pengusaha tidak melupakan masa lalunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun