Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhanku dan Tuhanmu Berbeda...

11 Agustus 2010   05:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan Berbeda-Beda karena manusia berusaha menciptakanNya!
Terlahirlah bahwa Tuhanku bukanlah Tuhanmu . . .

* * *
Tuhanku dan Tuhanmu menjadi berbeda oleh pemikiran, penafsiran,
dan persepsi! Mengapa kita masih menyangsikan bahwa Tuhan itu
SATU adanya? Yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.

Tuhanku dan Tuhanmu menjadi berbeda karena kepintaran dan
kebodohan kita yang berusaha menggambarkanNya dengan
sedemikian rupa. Padahal penggambaran tidak akan mungkin
menyerupai aslinya. Lagipula Tuhan tak akan mungkin dan bisa dipikirkan, ditafsirkan, dipersepsikan, dan digambarkan. Karena IA melampaui diatas semua itu.

Tuhanku dan Tuhanmu menjadi berbeda, oleh sebab ke-ego-an kita
yang ingin merasa benar dan unggul atas yang lain. Bahwa Tuhanku adalah yang paling baik karena dapat memberikan segalanya padaku.
Tuhanmu tidak sebaik Tuhanku, demikian dipertentangkan dan
diperdebatkan tiada habisnya.

Oleh sebab Tuhanku dan Tuhanmu
berbeda terjadilah pertengkaran dan
permusuhan yang berakhir dengan
peperangan dan pembunuhan.
Airmata dan darah menjadi pertaruhan. Bila kita bisa menyadari bahwa Tuhanku dan Tuhanmu satu adanya yang menciptakan kita semua.

Pada akhirnya kita akan malu dan
menertawakan diri sendiri. Ternyata kita semua adalah juga "anak-anak" Tuhan yang pada mulanya berada di surga.

Datang ke dunia dengan identitas yang berbeda jadi lupa segalanya,
bahwa kita semua bersaudara di surga.
Oh, dunia memang menjadi tempat
pertentangan dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan,
sehingga lupa akan segalanya.

Biarlah waktu yang akan menyadarkan bahwa Tuhanku dan
Tuhanmu adalah SAMA dan tiada berbeda sedikitpun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun