Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tragedi Lapindo vs San Jose

14 Oktober 2010   05:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pemimpin bila bisa sehati dan peduli pada rakyatnya, maka rakyat akan selalu mengikuti dan mau bekerja keras. * [caption id="attachment_289669" align="alignleft" width="300" caption="primaironline.com"][/caption] Hari ini berita tentang penyelamatan 33 pekerja tambang yang terperangkap di kedalaman 700 meter selama 69 hari di San Jose, Chile, sungguh menggemparkan dunia dan mengharubiru umat manusia yang masih memiliki nurani. Suatu usaha yang tanpa putus asa, kebersamaan, pengharapan, dan juga keinginan seorang pemimpin untuk menyelamatkan rakyatnya dari bencana. Sungguh menginspirasi kita semua untuk melakukan hal yang sama. Bencana boleh ada dan terjadi. Tetapi bila ada usaha dan kemauan pasti semua dapat diatasi. Bukannya sibuk saling menyalahkan dan menuduh alam sebagai penyebabnya. Memang tak layak bila membandingkan kejadian di San Jose dengan di Sidoarjo. Tetapi tak ada salahnya juga untuk belajar dari peristiwa di San Jose. Bayangkan, sudah 4 tahun berjalan sejak semburan pertama, sampai sekarang keadaannya masih belum lebih baik. Berapa banyak rumah dan sawah yang harus terendam? Berapa banyak rakyat yang harus terlunta-lunta dan mengemis uang ganti rugi? Berapa banyak kerugian pendidikan dan sosial yang harus rakyat ini alami? Berapa banyak penderitaan dan rasa dingin yang harus dialami, karena harus tidur di emperan toko? Pemerintah hanya dengan begitu gampangnya memutuskan kejadian semburan lumpur ini sebagai bencana alam. _Duh, kasihan sekali alam, siap-siap saja mengamuk lagi._ Bila para pemimpin bijak dan tegas, seharusnya pemerintah segera membangun rumah pengganti dan ganti rugi yang layak. Tetapi kenyataannya, hanya ditangani setengah hati. Para pemimpin dan wakil rakyat lebih sibuk mengurusi urusannya sendiri. Korupsi masih merajalela dan kemiskinan semakin bertambah. Maaf, bila harus saya katakan kebanyakan pemimpin dan wakil rakyat di negeri ini tidak bisa memahami dan peduli pada nasib rakyatnya. Lebih peduli pada ambisinya sendiri. Seharusnya meminjam kejadian di San Jose di Chile kita bisa belajar banyak untuk menyelesaikan bencana Lapindo dan lainnya. Asal jangan memanfaatkan kesempatan ini untuk jalan-jalan ke Chile dengan alasan studi banding saja!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun