Untuk baca kitab suci selalu saja ada alasan untuk menghindarinya. Biasanya karena rasa enggan. Karena kurang menarik hati, sehingga lebih menjadi pajangan.
Tetapi untuk bacaan yang menarik hati, sepertinya tidak ada kata susah.
Pagi ini saya membeli sebuah tabloid HP untuk mengetahui informasi dan perkembang harga terkini.
Saat asyik membaca istri ikut nimbrung dan mengambil lembaran katalog harga BlackBerry terbaru.
Istri tertarik pada satu seri BB dan membaca spesifikasinya. "Yang ini bagus, Pi. Ada radionya. Yang lain kan gak ada!" kata istri.
Si Dede yang berada di dekat kami langsung menyeletuk,"Kalau baca Alkitab aja suruh Dede yang baca. Katanya hurufnya kecil gak kebaca. Giliran baca tulisan tentang BB yang lebih kecil masih bisa baca! Emang tuh Mami!"
Mendengar celetukan Si Dede, istri saya langsung merasa tersindir. Tapi kemudian tertawa dan berujar,
"Nih anak kalau ngomong nyelekit banget. Nyesak di dada."
"Tapi benar kan?" sahut Si Dede.
Wah wah...telak nian sindiran Si Dede. Kalau urusan baca kitab suci tidak bisa baca beralasan hurufnya kecil-kecil. Tapi kalau baca tulisan soal HP yang lebih kecil masih bisa dibaca .
Si Dede kalau menyindir memang langsung menusuk hati. Tapi tidak bikin sakir hati. Paling bikin malu.
Di lain waktu, Si Dede dan maminya diajak makan ke mall sehabis pulang ibadah.