Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sisi Kebenaran

16 Juli 2010   15:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Refleksi Diri Untuk Menerangi Hati : Kebaikan dan kesalahan, masing-masing memiliki sisi kebenarannya dan itu ada terdapat didalam dari setiap diri manusia. Mengiringi langkah-langkah hidupmu kemanapun beradah, sekalipun didalam rumah ibadah. Pandanganmu tidak pernah lepas dari penglihatan antara kebaikan dan kesalahan. Selalu menghadirkan penilaian. Tetapi ada satu kebijaksanaan yang perlu untuk direnungkan yang mungkin sudah terlupakan untuk dijadikan pedoman hidup yang semoga menumbuhkan kebenaran baru didalam pandanganmu. Terhadap kebaikan yang dilakukan orang lain, jangan pernah dilupakan, ukirlah itu diatas batu untuk selalu dikenang. Namun terhadap kesalahannya janganlah pernah untuk diingat-ingat, oleh sebab itu cukup dituliskan diatas pasir, biarkan ia hilang hanyut ke lautan. Terhadap kebaikan yang dilakukan oleh dirimu sendiri, janganlah pernah untuk diingat-ingat, lepaskan dari pemikiran terbang bersama hembusan angin. Akan tetapi terhadap kesalahan yang telah engkau lakukan, selalu ingat itu sebagai kesalahan yang tidak boleh terulang. Kebaikan dan kesalahan memang akan selalu ada dari waktu ke waktu. Apakah dengan begitu , engkau boleh menghibur diri dengan mengatakan, "Kadang-kadang saya berbuat baik, namun tak jarang berbuat kesalahan. Lebih sulit bagiku berbuat kebaikan daripada kesalahan. Namanya juga manusia, jadi berbuat salah adalah manusiawi!" Ya, ternyata manusia selalu butuh penghiburan. Begitu terhibur, lalu tertidur, tidak sadar tahu-tahu sudah masuk kubur...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun