Selain memang karena tidak berniat berpartisipasi dalam ajang 'Kompasianer Terfavorit'. Sebenarnya banyak sahabat yang ingin sekali meramaikan dengan mem-vote kompasianer favoritnya.
Tetapi keinginan tersebut terkendala karena menggunakan telepon genggam, sehingga beralasan tidak bisa mem-vote.
Karena saya sendiri dalam berselancar di Kompasiana selalu memakai ponsel, maka saya pastikan siapapun bisa memberikan vote walau hanya bermodalkan HP.
Awalnya saya sendiri juga kesulitan membuka microblog Kompasianival yang memuat daftar 12 nominator Kompasianer Terfavorit. Karena tidak ada di halaman depan blog Kompasiana lagi.
Saya tidak kehilangan akal akal. Lalu mencarinya di Google search dengan kata kunci 'kompasianer terfavorit.
Setelah saya buka, selanjutnya saya simpan di bookmark Operamini, browser yang saban hari saya gunakan.
Gampang, kan?!
Jadi bagi teman-teman yang berminat untuk mem-vote. Sekaranglah tidak ada alasan lagi, bukan?
Kompasiana adalah media kita untuk saling berbagi dan berinteraksi. Dengan satu keikhlasan untuk memberikan suaranya, itu sudah termasuk berbagi.
Karena melihat suara yang masuk untuk suara tertinggi saja belum mencapai 100. Apalagi suara untuk saya, Katedrarajawen belum juga mencapai 10.
Saya hanya bisa geleng-geleng kepala sambil mengurut dada dan terbatuk-batuk serta berkata,"Ya, ampun! Ternyata sahabat saya cuma tidak lebih dari sepuluh!"