Peringatan: Tulisan kisah Si Kate tidak
berkepentingan membuat Anda tertawa berguling-guling sampai nungging atau terkencing-kencing. Apalagi membuat mati ketawa ala orang sinting. Tapi hanya mengingatkan, tertawa itu memang
penting. Termasuk menertawakan diri sendiri!
Tampang Si Kate bete banget hari ini. Mau nulis mentok lagi-mentok lagi. Liburan Natalan Si Kate cuma bisa bengong saja ditemani hujan.
Ingat hujan jadi ingat banjir. Si Kate jadi sewot tatkala baca ada yang kritik Jokowi karena Jakarta tetap kebanjiran dan macet.
Apa tidak mikir gitu, baru dua bulan jadi gubernur harus bisa membebaskan Jakarta dari banjir dan macet. Padahal Jokowi sudah pengumuman kalau ia bukan manusia super alias Superman. Kalau suka minum supermin atau super vitamin mungkin iya, sebab sering blusukan. Bisa capek juga, kan?
Mengisi saat-saat betenya, Si Kate seperti biasa buka-buka kompasiana yang selalu banjir tulisan dan debat seru.
Bertepatan dengan Natal ini. Naga-naganya keluar deh pro kontra soal mengucapkan 'Selamat Natal'. Biasalah.
Yang agak luar biasa itu, sampai ada yang secara khusus 'mengumumkan' kalau dirinya tidak mengucapkan karena masalah aqidah. Pakai acara maaf segala lagi dan bawa-bawa istri ha ha ha...
Apa pentingnya gitu?
Berhubung lagi bete Si Kate memberi komen pedas dan seenaknya: Kok gak mau ngucapin 'Selamat Natal' pakai pengumuman segala? Jangan-jangan nanti bisa ibadah 5x sehari diumumkan juga. Padahal ini kan urusan personal banget. Cukup simpan di hati aja deh.
Kalau dipikir-pikir memang tidak ada pentingnya diumumkan. Dulu penulis punya teman baik yang mengharamkan mengucapkan 'Selamat Natal'. Tapi penulis tidak tahu. Sampai akhirnya baru ngeh. Ya tidak apa toh? Lagian penulis tidal natalan he he he...cukup ikut merayakan. Itu kalau ada yang ngundang.
Tapi apa pentingnya juga Si Kate kritik orang mau mengumumkan tidak memberi ucapan 'Selamat Natal'? Toh, itu hak pribadi orang lain.