Peringatan: Tulisan kisah “Si Kate dan HP Kesayangannyatidak" berkepentingan membuat Anda
tertawa guling-guling sampai nungging. Tidak juga tertawa sampai terkencing-kencing dan gigi kering. Apalagi bikin mati ketawa ala orang sinting. Hanya untuk mengingatkan bahwa ketawa itu penting!
#
Kalau mau jujur _maklum kalau mau jujur susah. Sebenarnya Si Kate ini penulis bandel dan bermuka tebal. Tidak tahu malu dan tak tahu diri. Saban hari menulis tips tentang menulis. Padahal tulisannya sendiri tidak bagus-bagus amat. Sampai Si Amat saja tak sudi melirik. Buktinya selama ini belum pernah ditemukan kompasianer bernama Amat yang memberikan komentarnya ditulisan Si Kate.
Apalagi Admin Kompasiana pun segan melirik. Mungkin malah mendelik dan eneg. Terbukti tulisan Si Kate masuk headlines dan terekomendasi itu bagai mimpi. Masuk highlight saja jarang-jarang terjadi.
Padahal kalau sekadar highlight penulis pemula pun bisa masuk. Karena dianggap tidak memenuhi mutu atau standar Kompasiana. Kasihan deh lu!
Herannya dan mungkin membuat orang terheran-heran. Si Kate ini memang bermuka badak. Menulis artikel terus di "Blogshoptips". Seakan-akan sudah jago banget menulisnya. Kayak jagoan neon. Apa mengejar hadiah handphonenya?
Padahal kalau dalam sebulan Si Kate setiap hari mengirim tulisan. Tidak ada penulis yang lain lagi selain dirinya. Belum tentu dapat hadiahnya. Bisa saja dalam bulan itu tidak ada pemenangnya ha ha ha......... Parah!
Namun sebenarnya dibalik semua itu. Boleh juga semangat Si Kate untuk terus menulis tips. Tidak minder sedikit. Semangat belajarnya tiada berhenti. Walau ia tahu dan menyadari. Sudah banyak yang geli dan jenuh dengan tulisan Si Kate.
Prinsipnya yang penting niat baik untuk berbagi. Bagi yang mau tentunya. Bagi yang ogah tak masalah. Si Kate pernah berkata kepada penulis. Bahwa untuk belajar itu tidak boleh minder. Pantang mundur walau ditertawakan. Pantang minder walau dilecehkan. Maju tak gentar menulis yang benar!
Semangat inilah kemudian yang menular ke penulis untuk ikut terus menulis. Dimana sebenarnya jenuh juga menulis kisah Si Kate ini. Kerja sukarela. Tidak ada bayarannya. Cuma dapat ucapan terimakasih dan semangkuk mie garing.
Sebenarnya selama ini Si Kate menulis juga dengan rela-rela saja. Tidak pernah menerima upah. Kecuali ucapan terimakasih juga. Tapi kata "terimakasih" itu sungguh berharga. Bukankah itu berarti kasih kita diterima? Kalau ucapannya "menolakkasih" kan menyedihkan!
Mau jujur lagi ah. Sebenarnya kalau dibaca-baca tulisan Si Kate di Blogshoptips tidak jelek-jelek amat kok. Tidak malu-maluin. Walau hanya bermodalkan HP jelek. Tapi usaha dan kemauannya masih layak untuk dihargai dengan ucapan "terimakasih".