Perdebatan agama itu bisa seperti dua anak kecil yang sedang meributkan seekor binatang di hadapannya. Yang satu bilang kodok. Yang satu bilang katak.
"Kata bapakku ini namanya kodok!"
"Gak, kata Bu Guru binatang kayak gininya namanya katak!"
Atau dua orang buta yang meributkan bentuk sebuah mobil sesuai dengna bentuk yang bisa mereka raba.
Mengapa kita harus meributkan kalimat-kalimat yang tidak dapat menunjukkan kebenaran yang sesungguhnya?
Semua agama Itu sama atau tidak sama tergantung bagaimana kita mempersepsikannya.
Kalau dibilang. Semua agama jelas sama-sama mengajarkan tentang kebenaran. Menuju kepada kebaikan.
Sama-sama menyembah Tuhan. Sama-sama mengajarkan tentang cinta kasih. Mengasihi Tuhan dan sesama.
Sama-sama menganggap agamanya yang terbaik dan paling benar.
Sebaliknya tentu saja tidak sama. Kitab Sucinya saja berbeda. Cara dan tempat beribadahnya juga tidak sama.
Perayaan hari besarnya juga beda. Cara pengajarannya juga berbeda. Pandangannya juga banyak bedanya.
Namun setelah sekian lama keberadaan agama di dunia. Masih ada kesamaan dari dulu sampai sekarang. Sama-sama belum dapat mewujudkan kedamaian di atas bumi ini. Seperti apa yang dikehendaki Tuhan.