Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semakin Menulis Semakin Takut Salah

26 Juni 2013   16:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:23 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak salah kalau sekadar menulis itu memang mudah. Ada teori menulis yang mengajarkan: menulis saja tidak usah takut salah. Tulis apa yang ada diisi kepala. Tuangkan semuanya. Tidak usah diedit. Biarkan apa adanya.

Saya pikir kebenarannya itu adalah untuk memotivasi orang-orang yang ingin belajar menulis. Tujuannya melahirkan sebuah persepsi bahwa menulis itu memang mudah sekali. Tulis saja apa yang bisa ditulis.

Semua pemula dalam hal apapun umumnya memang takut melakukan kesalahan. Rasa takut itulah yang menjadi beban yang akhirnya justru membuat kita semakin terjebak dalam kesalahan.

Tidak takut salah dalam menulis tentu akan membuat kita lebih cepat bisa dan berani mengungkapkan isi kepala dan hati.

Tetapi persepsi kita perlu diluruskan bahwa bebas menulis apa saja dan jangan takut salah itu bukan berarti bebas saja menulis hal-hal yang salah.

Kembali kepada tujuan kita menulis. Apa tujuannya? Secara umum pasti adalah untuk menulis hal yang bermanfaat baik bagi orang lain. Bukan menyebarkan isu dan kebencian atau mengadu domba.

Menulis hal yang memotivasi dan menginspirasi, agar pembaca dapat merasakan sesuatu yang positif. Bukan sebaliknya membuat orang lain melakukan hal yang negatif.

Awalnya kita diajarkan jangan takut salam dalam menulis. Tetapi semakin menulis harusnya membuat kita semakin takut melakukan kesalahan dengan apa yang ditulis. Salah tulis di sini tentu bukan salah ejaan atau salah meletakkan tanda baca.

Menulis itu tanggung jawabnya yang berat. Bayangkan andaikan gara-gara membaca tulisan kita orang itu melakukan kejahatan atau timbul kebencian?

Karena membaca tulisan kita, terbentuk pikiran negatif atau persepsi yang salah. Apakah kita bisa mengatakan itu bukan salah kita?

Apalagi pada jaman sekarang dimana kita dengan gampang menulis di media sosial. Apa yang kita tulis dengan mudah dan cepat tersebar. Bisa dibaca oleh siapa saja. Sejatinya hal ini membuat kita lebih berhati-hati dalam menulis, agar tidak menyesali di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun