Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Selamat Tinggal...

18 November 2013   14:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:00 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah ada kerinduan kita yang mendalam untuk mengucapkan selamat tinggal kepada sifat-sifat buruk yang masih setia menemani kita selama perjalanan hidup ini?

*
SIFAT BURUK, KEKASIH YANG MEMBUTAKAN

Suka tidak suka kalau dikatakan bahwa sifat-sifat buruk yang ada sudah bagaikan kekasih hati, sehingga begitu berat kita mencampakkannya. Kecintaan yang tan kita sadari telah membutakan hidup kita untuk menjadi manusia sejati.

Begitu kita terperdaya oleh cinta palsu sang kekasih yang menjerat hidup dalam kenistaan. Kekasih yang sepertinya membawa kita hidup dalam kesenangan dan kebahagiaan yang sejatinya penuh dengan kepalsuan.

Secara sadar sebenarnya kita tahu sifat-sifat buruk itu tak baik kita miliki. Tetapi kita selalu terjebak oleh tipuan yang memabukkan sang kekasih, sehingga kita tetap mencintai sifat buruk itu. Sulit meninggalkannya berlama-lama.

Keserakahan, iri dengki, kebencian, pandangan salah, menghakim, kemaksiatani dan sifat buruk lainnya silih berganti menjadi sang kekasih dengan bujuk rayunya. "Tidak apa-apa. Manusiawi. Nanti juga bisa bertobat."

Kata-kata berbisa tapi menjadi indah ketika kesadaran sedang melayang ke awang-awang. Begitu bukan satu-dua manusia yang termakan oleh rayuan ini. Bahkan sampai mati setia menjadikan sifat buruk itu sebagai kekasih.

*
FUNGSI AGAMA



Oleh kekkawatiran manusia semakin tersesat oleh rayuan sang kekasih pembawa maut, maka ajaran agama ada. Baik melalui Firman-Nya yang tertera dalam kitab suci maupun melalui Nabi-Nabi untuk menyuarakan 'Isi Hati-Nya' kepada umat manusia di manapun berada.

Tetapi sampai saat ini ajaran agama pun masih terengah-engah untuk meluruskan jalan umatnya. Masih kalah sakti untuk mengajak umatnya untuk meninggalkan sang kekasih yang telah memperbudaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun