Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejatinya Jihad Betapa Mulia

3 Mei 2013   22:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila kita mengerti dan memahami dengan jernih tentang jihad ini. Sesungguhnya betapa mulianya berjihad. Sebab adalah kewajiban setiap manusia. Tetapi bila dipahami secara sempit, maka jihad itu dapat menjadi petaka.

Bila memahami jihad sekadar memerangi musuh-musuh yang ada di luar diri kita. Memahami berjihad itu dengan bom bunuh diri, maka jihad yang demikian akan membawa bencana. Surga yang diharap entahlah berada di mana.

Tidak perlu jauh-jauh mencari musuh untuk diperangi. Musuh sesungguhnya setiap saat berada di dekat kita yang akan menyesatkan hati. Tanpa kita sadari semua musuh itu perlahan membunuh jiwa kita.

Nafsu-nafsu amarah dan asusila. Kebencian dan keserakahan. Iri dan dengki. Malas dan tak tahu malu. Pandangan salah dan mau menang sendiri. Itulah musuh-musuh sejati yang harus diperangi dengan berjihad. Karena musuh-musuh itulah yang akan menjauhkan langkah kita menuju Kampung Halaman.

Buka mata hati untuk melihat lebih tinggi. Perang suci itu adalah melawan diri sendiri. Menemukan kesadaran diri untuk menjadi manusia sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun