Istilah pembeli adalah raja menandakan betapa pentingnya seorang pembeli, sehingga perlu dilayani bak seorang raja. Sejatinya demikian. Tapi kenyataannya tidak selalu seperti itu.
Sebagai pembeli mungkin kita pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dari pelayan toko. Awalnya sebagai calon pembeli kita dilayani dengan baik dan senyum manis.
Namun ketika kita menunjukkan tanda-tanda tidak niat membeli dengan mengatakan cuma mau lihat-lihat saja. Biasanya sikap pelayan toko itu akan berubah. bersikap acuh.
Untuk era persaingan yang begitu ketat saat ini. Banyak perusahaan yang menyadari semakin pentingnya memberikan pelajanan kelas satu kepada para calon pembeli.
Caranya dengan memberikan bekal yang memadai kepada tenaga penjualannya. Dalam hal ini bisa sales atau penjaga toko.
Tujuannya agar mereka dapat memberikan pelayanan terbaik.
Biasanya para pelayan toko akan melayani dengan baik kepada pengunjung, agar terjadi transaksi. Jeleknya, begitu pengunjung tidak jadi membeli sikapnya akan menjadi cuek. Ini tentu sikap yang kurang tepat.
Sejatinya jadi atau tidak membeli, setiap pengunjung itu dilayani secara baik untuk hubungan jangka panjangnya.
Baru-baru ini saya mengantar seorang teman untuk membeli HP. Setelah lihat-lihat dan tanya sana-sini, kami memutuskan masuk ke gerai Samsung.
Pengennya melihat Samsung Galaxy S4, keluaran terbaru seri Galaxy S. Cuma ingin lihat saja. Niatnya cukup beli Galaxy Y yang murah meriah.
Pada kesempatan itu, saya tidak begitu terkesan dengan Galaxy S4-nya. Tetapi pada gadis pelayan gerainya yang demikian baik melayani.
Setelah keliling melihat dan bertanya-tanya berlaga orang berduit, kami mengatakan pada pelayan gerai tersebut bahwa kami ingin lihat-lihat dulu. Reaksinya tetap ramah dan mengatakan tidak apa-apa.