Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sayang Sampai Hati!!!

8 Januari 2010   19:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Papi dede sayang papi dede sayangnya sampe hati " [caption id="attachment_51251" align="alignleft" width="225" caption="papi...ciuman dede ini sampai menembus hati lho..."][/caption] Saat lagi suntuk - suntuk menikmati sakit gigi, itulah bunyi pesan yang saya terima. Hati terasa sedikit damai membacanya. Saya pikir, pasti mamimya dede yang kirim sms mewakili si dede. Tidak lama kemudian masuk lagi sms "Pi, tadi anak kamu sms udah masuk belum? " Kemudian saya balas, "Lho, itu bukannya kamu yang tulis? " "Emang kamu gak percaya, kalau itu anak kamu yang tulis sendiri? " Itulah bunyi sms jawabannya. Walaupun kalimat yang sederhana,kemudian saya baca lagi sambil membayangkan si dede memeluk saya dengan mesra dengan sebuah ciuman dipipi saya. Hal ini sering ia lakukan pada saya kalau dirumah. Kata-kata yang sederhana namun berjuta makna bagi saya. Justru yang sederhana itu yang seringkali kita lupakan untuk diungkapkan . Untuk sebuah ungkapan rasa sayang rasanya tidak perlu kata-kata yang indah, tetapi adalah yang tertulis itu adalah sebuah ungkapan yang penuh rasa dari dasar hati. Dalam tulisan si dede itu sungguh saya merasakan adalah aliran nafas didalamnya kemudian untuk kucumbui kata-katanya dengan sebuah rasa sayang yang penuh juga. Kalau dede sayang sampai hati, maka papi sayangnya sampai mati .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun