Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rumah Tuhan, Ada di Ujung Jalan Itu!!!

29 Oktober 2009   02:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:30 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada suatu Minggu pagi, aku bertemu seorang teman _ Budi, namanya _ yang sudah berpakaian keren. Bingung juga mau kemana dia. Karena biasanya hari Minggu kalau belum jam 12 pasti tak akan kelihatan batang hidungnya. Alias masih molor, habis malam mingguan.

" Mau kemana Bud, pagi-pagi begini? Jalan-jalan sama pacar? " tanyaku sedikit heran. "Gak bang, aku gak jalan-jalan. Tapi hari ini aku spesial mau ke rumah Tuhan dan mau ketemu Tuhan! " Ia menjelaskan.
Hah, mau ke rumah Tuhan dan ketemu Tuhan? Memang rumah Tuhan berada dimana? Dan Tuhan itu ada dimana?

Saya tahu, pasti maksud Budi rumah Tuhan itu ada di ujung gang yang berlantai tiga itu. Dan disitulah Tuhan berada.
Dengan mangut-mangut dan sedikit bergumam, "Ohhh, ternyata rumah Tuhan dan Tuhan ada disana! Bodohnya saya, kalau hari ini tidak dikasih tahu Budi, mungkin saya juga belum tahu! "

Selama ini karena kebodohan saya, jadi saya cuma mengetahui dan memahami bahwa Tuhan itu ada dimana-mana, berada di setiap sudut-sudut jagat raya ini. Diatas langit, di perut bumi, dalam lautan, di atas pohon-pohon , bahkan dalam udara yang saya hirup sehari-hari. Atau bahkan Ia berada paling dekat dengan saya, di dalam hati saya. Ia bukan hanya di dekat orang baik yang setiap hari menyembahnya tetapi juga mendekati orang-orang jahat yang tak mengenalnya. Ia bisa berada di Indonesia saat ada yang mengeluh padaNYA. Tetapi Ia pun ada di India saat ada yang membutuhkan pertolonganNYA. Pada waktu itu juga Ia bisa berada di China, untuk memeluk umatnya yang sedang tertimpa bencana. Bisa juga berada di Amerika mendengarkan doa-doa para hambaNYA.
Saya juga menganggap bahwa semesta raya yang maha luas ini adalah rumahNYA dan saya bisa menemuiNYA kapan dan dimana saja.
Ternyata saya salah. Ternyata Tuhan itu, Ada disana, di ujung jalan itu seperti yang di pikirkan Budi.
Semoga ia menemui Tuhan disana!
Dan saya hanya bisa bertanya, " Tuhan, sesungguhnya Engkau RumahNYa dimana dan Engkau dimana berada???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun