Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ruhut Memang Pandai Memutarbalikan Fakta

16 Januari 2011   05:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 2038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12951571471615763754

Mengapa orang-orang pintar, demi kepentingannya selalu pintar memutarbalikan fakta? Ini fakta yang seringkali terjadi disekitar kita dan bisa membuat kita marah dan melakukan hal-hal diluar rencana.

petisikotbah.wordpress.com

Bapak Ruhut Sitompul, anggota Fraksi Partai Demokrta, menanggapi pernyataan Tokoh Lintas Agama tentang 18 kebohongan pemerintahan Presiden SBY, sebagai tidak berdasar dan menciptakan kegamangan di tengah masyarakat Indonesia. Ruhut menilai, bahwa pernyataan itu tidak pantas keluar dari mulut para pemuka agama yang menjadi panutan masyarakat dan berharap para tohoh agama tidak memancing keresahan masyarakat.

Membaca pernyataan Abang Ruhut ini, diam-diam saya pengen tertawa dan dalam hati bergumam, yang namanya pengacara tidak dimana-mana, memang paling pintar memutarbalikan fakta. Siapa yang berani bayar dan demi kepentingan, dengan kelihaian kata-kata dari mulut mereka segalanya bisa berubah.

Pada kenyataannya, justru selama ini Pemerintahan Presiden SBY sendiri yang sering menciptakan kegamangandan memancing keresahan masyarakat dengan pernyataan-pernyataannya. Dari pernyataan Presiden SBY sendiri, sampai jajaran menterinya dan yang pasti juga pernyataan Abang Ruhutnya sendiri. Dari masalah hukum, kasus Century, Lapindo, rekening polisi gendut, sengketa dengan Malaysia, sampai masalah kemonarkian Yogyakarta. Inilah adalah kebenarannya. Sampai saat ini sebagian besar masyarakat masih bertanya-tanya dan bingung bagaimana kelanjutan kasusnya.

Lah, ini Abang Ruhut justru berani mencoba memutarbalikan fakta? Jangan mentang-mentang pengacara, bang. Apa memang kerjanya harus begitu?

Para tokoh agama mau membeberkan semua fakta ini saya yakin adalah karena rasa tanggung jawabnya sebagai warga Negara dan pemuka agama. Karena sudah tidak tahan lagi melihat kebohongan demi kebohongan yang bukannya diungkap, tetapi justru ditambah lagi. Saya yakin sekali lagi, nuranilah yang berbicara dalam hal ini, bukan demi kepentingan apapun.

Seharusnya pemerintah mau berbesar hati dan terbuka menerima semua masukan ini sebagai bahan pertimbangan dan untuk bisa bekerja lebih baik lagi dan memulihkan kepercayaanmasyarakat yangsemakin menurun. Tetapi sayangnya, ternyata para pemimpin kita isi kepalanya lebih banyak negatifnya, sehingga masukan yang begitu positifnya, justru dinilai negatif.Bila demikian, apa yang bisa kita harapkan dari pemimpin yang anti kritikan dan gampang panas kupingnya?

Keterpurukan dan sulit untuk maju. Begitulah negeri kita ini, semakin tertinggal dari negeri tetangga. Kemajuan dan keberhasilan yang dicapai hanyalah diatas kertas dengan segala kebohongan demi citra baik pemimpinnya. Padahal kenyataannya pengangguran dan kemiskinan dimana-mana. Di depan istana saja masih ada kemiskinan dan gelandangan yang lewat. Setiap hari juga para pejabat yang ada di ibukota bisa melihat dengan jelas dari dalam mobil mewahnya atas kemiskinan yang ada. Apakah ini kebohongan?

KatedraRajawen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun