Kekerasan ada di mana-mana. Selagi manusia tidak kuasa mengendalikan dirinya. Kekerasan akan menjadi senjata.
Orang-orang yang suka melakukan kekerasan preman namanya. Kalau para berandal yang bertato melakukan tindakan premanisme itu biasa. Karena memang hidup mereka.
Tetapi di negeri tercinta. Negeri para suci dan beragama. Indonesia. Premanisme merajalela.
Bisa bebas dilakukan aparat negara. Yang seharusnya melindungi rakyatnya. Bisa juga dilakukan para siswa. Tak mau kalah para suporter sepakbola. Premanisme memang ada di sekitar kita.
Kini hadir preman berjubah namanya. Melakukan kekerasan atas agama. Nama Tuhan dibawa-bawa. Menunjukkan bahwa mereka paling benar sedunia.
Para polisi pun tak berdaya. Malahan ikut membela. Dengan berbagai argumen yang bikin geleng-geleng kepala.
Tetapi sebenarnya ini sudah biasa. Para aparat lebih membela yang berkuasa.
Kekerasan itu tidak boleh ada. Apapun alasannya. Apalagi dilakukan oleh kaum beragama. Karena agama ada adalah untuk mendamaikan dunia. Mengikis kekerasan yang ada pada manusia.
Bila ada sebagian kaum agama yang melakukan kekerasan dengan bangga. Itu lucu dan bikin tertawa. Mengingkari kebenaran yang ada.
Namun tidak sedikit yang menjadi buta. Tertipu oleh label agama. Mentang-mentang kekerasan itu dilakukan oleh preman berjubah sama dengan agamanya. Mati-matian membela.
Kalau kesadaran ada. Bukankah sesungguhnya tidak ada ajaran kekerasan dalam agama? Semua agama mengajarkan damai dan cinta. Itulah kebenarannya.