Entah berapa banyak pesan singkat dan elektronik atau pesan dari berbagai media sosial yang setiap hari kita terima dan kita sibuk membalasnya sampai-sampai lupa waktu.
Hidup kita sekarang setiap harinya tidak jauh dari pesan dan pesan sampai membuat kita lupa untuk membaca pesan kehidupan yang menanti untuk kita baca demi memperkaya hidup kita. Ditambah lagi, kebanyakan pesan yang kita kirim dan terima jauh dari makna.
Bisa jadi beberapa pesan kehidupan yang dapat saya petik dari kejadian yang pernah saya alami, para sahabat pernah mengalami. Untuk itu mari kita sama-sama menyelami pesannya.
Kejadian   : Mengatakan orang lain bodoh
Pesan   : Orang yang pintar tak akan mengatakan orang lain bodoh, karena justru ia akan merasa dirinyalah yang bodoh.
Orang yang merasa pintar dan mudah mengatakan orang lain bodoh. Padahal orang yang sungguh-sungguh pintar tak akan mengatakan orang lain bodoh, justru ia akan selalu merasa dirinya yang bodoh. Sebab itu orang yang benar-benar pintar akan selalu merasa dirinya bodoh, sehingga akan terus belajar. Tetapi dunia akan menjadi saksi, bahwa dirinya adalah orang pintar yang sebenarnya.
Orang yang merasa dirinya pintar dan menganggap orang lain yang berlainan pendapat dengannya bodoh, sesungguhnya sedang mempertunjukkan kebodohannya pada dunia. Yang menyedihkan oleh kebodohan itu, ia tak mampu menyadari kebodohannya. Bahkan masih bangga dengan kebodohannya dan tak berusaha menyadari kesalahannya.
Kejadian   : Melawan arus dan menyalahkan orang yang mengalangi
Pesan    : Orang yang benar, maka di hatinya jauh dari yang namanya menyalahkan orang lain, sebab ia selalu merasa yang bersalah itu adalah dirinya.
Orang yang merasa dirinya selalu benar dan orang lain yang salah. Tak mau mengakui kesalahan, yang ada pembenaran demi pembenaran dan menyalahkan. Padahal orang yang benar, jauh dari yang namanya menyalahkan. Karena ia akan merasa dirinya yang bersalah.
Mungkin dalam kemacetan kita pernah menemukan pengendara yang melawan arus. Ketika kita menghalangi jalannya, bukan merasa bersalah karena melawan arus, malah menunjukkan wajah tidak senang. Kalau kita memandanginya lebih lama lagi, bisa-bisa amarahnya meledak.