Hari ini, tanggal 30 ternyata adalah hari terakhir bulan November. Mengapa ternyata? Sebab tanggal di HP kesayanganku baru tertulis tanggal 29. Mungkin HP-nya sudah pikun karena keseringan digunakan menulis. Minimal ikut berpikir juga bersama pemiliknya.
Bulan November ini sungguh adalah bulan yang berat. Penuh ketegangan dan masalah serta beban yang datang silih berganti. Kesehatan juga cukup terganggu dengan keadaan yang mulai turun hujan.
Namun herannya. Ketika menengok ke jumlah tulisan bulan November ini. Ternyata sudah pas 100. Seakan tak percaya! Tak terbayangkan, bisa menyelesaikan 100 dalam bulan ini. Tiada target atau rencana. Tapi hasilnya nyata.
Menurut saya keadaan hidup kita yang penuh masalah, justru dapat menjadi sumber atau ide untuk menulis yang brilian. Pasti penghayatan dalam menulis akan lebih mendalam.
Bisa juga menulis menjadi penghiburan hidup yang diselimuti masalah. Selain kegiatan rohani tentunya. Tapi menurut saya menulis juga bisa dikategorikan sebagai kegiatan kerohanian.
Menulis dapat menjadi pelarian bagi kita ketika menghadapi masalah. Bisa digunakan sebagai sarana detoksifikasi yang bertujuan untuk mengeluarkan racun-racun dalam pikiran dan kita. Dari tersimpan dalam kepala yang membuat pusing dan beban. Tersumbat di hati yang membuat sesak.
Betapa leganya ketika beban yang ada di kepala dapat dikeluarkan. Betapa lapangnya hati, ketika kesesakan dapat dilepaskan melalui huruf-huruf yang kita tuliskan.
Ketika hidup dalam masalah, menulis dapat menjadi sumber untuk memotivasi diri. Berdasarkan pengalaman cara ini cukup ampuh. Dengan kata lain dengan menulis kita dapat berbicara atau memotivasi diri sendiri.
Melalui menulis kita dapat berkomunikasi antara diri spiritual yang ada di dalam dengan diri kita yang berbentuk jasmani.
Kawan, hal inilah yang selalu memacu diri untuk terus menulis. Walau tidak pernah menang lomba dan sedikit yang baca. Selain itu tentu saja karena ada niat untuk berbagi dengan harapan, siapa tahu ada manfaatnya. Karena diri sendiri sudah merasakan manfaatnya secara langsung.
100 adalah sempurna. Sekarang tambah satu jadi 101. Maknanya bagi saya angka 1 adalah diri sendiri semula. Dalam perjalanannya jadilah "0" berarti bukan siapa-siapa. Angka 1 lagi, berarti pada akhirnya jadilah diri sendiri.