Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Omong Kosong Tentang Puasa

24 Juli 2012   23:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343173104236072092

[caption id="attachment_202463" align="alignnone" width="640" caption="jepretansendiri.com"][/caption]

Puasa itu wajib hukumnya//karena diperintah oleh Allah Yang Maha Segala//pasti sangat baik dan mulia//untuk kesehatan raga dan jiwa//tapi berapa banyak yang sungguh-sungguh menjalankannya

Puasa adalah ibadah//untuk menambah pahala//melatih dan mengendalikan pancaindera// bukan untuk gaya-gayaan dan cari muka//bukan menahan lapar dan haus saja//tapi berapa banyak memahaminya

Melawan gaya hidup konsumenrisme itulah hakekat berpuasa//melatih diri untuk hidup sederhana dan apa adanya//menjauhkan dari nafsu dunia//tapi berapa banyak yang dapat mewujudkannya

Banyak teori jadi omong kosong belaka//bulan puasa justru konsumenrisme merajalela//nafsu keserakahan tetap ada//acara-acara religius tanpa makna//sekadar seremoni dan hura-hura

Apakah omong kosong tentang puasa ini omong kosong semata//semoga benar-benar omong kosong adanya//semoga yang berpuasa//bertambah pahala//penuh suka cita//menjadi insan yang bersahaja//amal ibadah diterima Yang Maha Kuasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun