Bagaimana rasanya pada saat kita berbicara bila tak diperhatikan atau mendapat perhatian palsu? Tatkala kita bicara, seakan lawan bicara memahami. Namun ternyata tidak sama sekali.
Apalagi komunikasi ini terjadi melalui telepon. Betapa sia-sianya ketika kita sudah serius dan sepenuh hati. Nyatanya lawan bicara tak fokus mendengarkan. Sementara kita tak bisa melihat reaksinya.
Mungkin kita akan tertipu dan berpikir teman bicara memperhatikan dengan menanggapi 'ng...', 'ng...' dan 'ng...' atau 'gitu ya?'. Padahal tidak demikian.
Pernah saat diskusi dengan seorang teman, saya menemukan reaksi seperti itu. Daripada saya tertipu, biasanya saya akan berhenti dan bertanya,"Jawabannya 'ng...ng...ng...' sebenarnya ngerti gak sih? Coba barusan saya ngomong apa?"
Diam dan balik bertanya,"Eh, apa ya?" atau ketika saya berkata,"Manusia memang butuh agama," malah dijawab,"Barusan ngomong 'kalau cinta tak bisa dipaksa, kan?' ha ha ha..."
Akhirnya ketahuan. Dari jawabannya berarti teman bicara tersebut tidak memperhatian. Komunikasi yang gagal.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai sebab. Mungkin teman kita tidak tertarik dengan bahan pembicaraan kita; sedang memikirkan hal lain; sebenarnya sudah ngantuk tapi tidak enak hati dan terpaksa mendengarkan.
Untuk itulah ketika sedang berbicara atau berdiskusi, kita perlu tanggap dan sensitif. Jangan sampai kita mnguasai keadaan tapi tidak menghasilkan apa-apa dari apa yang kita bicarakan.
Jadi ketika menemukan jurus sakti'ng...ng...ng...gitu ya' dari teman bicara. Artinya kita sudah mesti waspada. Apakah itu sebagai tanda mengerti atau sedang tidak konsentrasi dan sekadar menyenangkan hati?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI