Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

MinggaT

17 Maret 2012   12:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berapa banyak manusia yang berani memutuskan untuk MINGGAT dari penjara dunia yang penuh dengan penderitaan dan ketidaknyamanan ini?

#
Seorang istri yang MINGGAT dari rumah membawa anak sambil menangis tersedu-sedu pulang ke rumah orangtuanya. Karena tidak tahan hidup dengan suaminya yang ringan tangan. Pasti kita pernah mendengar atau mungkin pernah menjadi saksi peristiwa ini.

Sepasang kekasih MINGGAT dari keluarganya karena kisah cinta mereka tak direstui. Sepertinya yang banyak yang terjadi.

Seorang pembantu rumah tangga MINGGAT dari rumah majikannya karena diperlakukan dengan kasar atau tidak senonoh. Rasanya bukan cerita yang heboh lagi.

Pasti kita juga pernah mendengar atau membaca berita tentang para napi yang MINGGAT dari rumah tahanan.
MINGGAT bisa dimaknai sebagai pergi tanpa ijin. Pergi secara diam-diam. Bisa juga berarti melarikan diri.

Pergi tanpa ijin atau melarikan diri terpaksa dilakukan. Karena tempatnya berada saat ini sudah tidak memberikan kedamaian dan kenyamanan lagi.

Dengan MINGGAT pelakunya berharap terbebas untuk hidup bebas sesuai harapannya. Minimal bisa bebas dari ketidakbebasan sebagai pribadi yang memiliki kebebasan.

MINGGAT bisa jadi pilihan yang sudah dipikirkan secara matang. Bisa juga karena tidak ada pilihan lagi. Dihimpit oleh rasa putus asa.

Secara keduniawian kita memahami MINGGAT seperti demikian. Tentu kita sulit menentukan. Apakah MINGGAT itu tindakan yang benar atau salah. Sebab banyak alasan yang melandasi tindakan seseorang untuk MINGGAT.

Namun saya akan mengatakan, bahwa adalah tindakan yang benar. Bila seseorang berani untuk segera MINGGAT dari kehidupan keduniawian secara sadar.
Tapi berapa banyak yang berani melakukannya?

Seorang teman, karena sudah merasa ketidaknyamanan akan kehidupan keduniawian. Lalu memutuskan pergi menjadi seorang biksu. Hal ini dilakukan bukan karena keputusasaan. Tapi dilandasi kesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun