Mengapa ada oknum-oknum manusia yan rela menghinakan dirinya untuk MENJILAT di hadapan orang kaya dan pejabat? Sungguh kasihan dan memalukan!
#
Entah mengapa, saya paling benci melihat orang-orang bersikap hormat yang berlebihan pada atasan atau boss. Membungkuk-bungkuk hormat di hadapan pejabat.
Padahal tujuannya untuk mencari muka. Bukan karena rasa hormat yang sesungguhnya. Itulah namanya MENJILAT.
Terus terang saya takut hal itu terjadi juga pada diri saya. Bila terjadi pada diri saya, tak ada alasan untuk membenci diri sendiri. Memuakkan.
Tapi acapkali saya masih bisa tertawa melihat para pegawai yang siapa satu. Seperti mau terjadi tsunami. Semuanya sibuk dan kelabakan. Padahal baru berembus kabar angin boss hendak datang.
Bayangkan sendiri apa yang terjadi bisa boss sudah berdiri dihadapannya.
Semua pasti memasang mukanya yang terbaik.
Mempersiapkan gaya dan senyum bak hendak syuting iklan pasta gigi. Tapi sayangnya jadi kaku bagaikan robot.
Tidak di mana. Di sana dan di sini. Seperti ada kewajiban orang yang lebih tak punya menghormati orang-orang kaya.
Sebaliknya yang kaya tiada keharusan untuk memberikan hormat. Bisa suka-suka. Tapi yang tak punya mau tak mau rela menerimanya.
Begitu juga yang berlaku bila ada pejabat teras yang hendak berkunjung. Semua pejabat di bawahnya sibuk merapikan topengnya demi menyambut atasannya.
Memang menyedihkan, bila kita sampai harus menipu diri sendiri dan orang lain dengan sikap hormat kita yang tak lebih untuk MENJILAT