Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menggunakan Hati, Apakah Sepenuh Hati?

30 Mei 2010   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Banyak yang mengatakan , menulis sudah dengan menggunakan hati. Namun , apakah benar-benar sudah dengan sepenuh hati ?

Saya yakin dan sering membaca melalui tulisan - tulisan , kita seringkali memproklamirkan diri , menulis selalu dengan menggunakan hati. Termasuk saya sendiri juga mengatakan demikian .

Tetapi akhir-akhir ini saya berpikir dan merenungkan kembali . Apakah saya sudah benar - benar menulis dengan hati ?
Jangan-jangan cuma hanya menulis dengan hati-hati?!

Bila memang dengan menggunakan hati.
Hati yang mana ?

Apakah dengan hati manusia yang masih dipengaruhi untung dan rugi, perasaan , dan emosi ?

Ataukah dengan hati nurani yang tiada pamrih, tulus , dan sepenuh hati ?

Saya berani mengatakan, menulis dengan hati , karena bila hanya mengandalkan kepintaran pikiran saya yang IQ-nya yang tidak mencapai 100 itu dalam menulis , tentulah saya tidak akan bisa setiap hari melakukannya .
Terkadang dalam hal kepintaran justru saya kalah jauh dengan si kecil yang IQ-nya jauh diatas saya, karena mencapai diatas 130 .

Lagipula "terpaksa" saya harus menulis dengan hati , karena itulah modal yang bisa saya andalkan didalam menulis , sehingga semuanya bisa mengalir sampai jadi tulisan demi tulisan . Karena ketika mengandalkan pikiran , selalu mengalami kemandegan .

Akan tetapi ternyata setelah saya renung-renungkan , mengandalkan hati saja belum cukup , namun haruslah sepenuh hati untuk terus belajar dan menambah wawasan ilmu kepenulisan.

Demikianlah , ternyata saya hanya menggunakan hati , belum sepenuh hati , karena harus saya akui , yang bisa saya tuliskan dalam tulisan demi tulisan jauh dari mutu untuk sebuah tulisan menurut ilmu kepenulisan . Masih banyak kekurangan disana - sini dalam penggunaan tata bahasa yang baik dan benar , salah satunya .
Harus saya akui lagi , dalam hal ini, sungguh saya belum sepenuh hati mempelajarinya . Hanya mengandalkan dari membaca tulisan - tulisan yang saya anggap baik penggunaan bahasanya dari para penulis .

Ternyata menulis tidak semudah atau segampang yang kita perkirakan , banyak hal lain lagi selain hanya mengandalkan hati . Tetapi dengan selalu bisa menggunakan hati didalam merangkai kata demi kata menurut saya sudah merupakan awal atau dasar yang sudah cukup baik .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun