Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Tuhan?

7 Oktober 2011   03:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berbicara tentang Tuhan. Tuhan Yang Maha Segalanya. Tuhan yang diyakini berada di mana-mana. Tuhan yang ada di tempat spesial di langit ke tujuh.

Manusia mendefinisikan dengan berbagai cara dan pemikiran tentang Tuhan. Yang terjadi kemudian. Seakan-akan manusialah yang menciptakan Tuhan.

Dengan pikiran. Apakah manusia dapat menjangkau Tuhan? Dengan logika. Apakah manusia bisa mengenali Tuhan?
Yang ada hanyalah perdebatan tiada habisnya. Tuhan ada dan tiada. Tuhan menjadi sebuah sosok saja.

Manusia terus mencari dan meneliti. Diseminarkan. Karena menggunakan kepintaran. Tuhan semakin tidak dikenal.
Padahal sedari dulu. Ada yang hanya duduk diam sudah dapat mengenal Tuhan.

Katanya. Tuhan ada dan tiada karena adanya pikiran. Memang benar. Tapi dengan pikiran tidak dapat mengenal Tuhan.

Siapakah Tuhan? Kitab suci dan teori sudah banyak menjelaskan. Kita tahu begitulah Tuha. Tapi sekadar tahu saja. Belum mengenal.

Namun kita menjadi sok kenal. Merasa yang paling mengenalNya. Padahal seujung kuku saja belum tentu kita kenal.

Kita lupa hal yang paling sederhana. Tidak perlu ilmu atau sekolah yang tinggi untuk mengenal Tuhan. Tidak perlu pergi jauh-jauh. Cukup sepenuh hati mengenali diri sendiri yang sejati.

Sudahkah mengenaliNya?
Jadi jangan omong besar tentang Tuhan. Kalau diri sendiri saja tidak dikenal.
Lalu siapakah saya yang sejati ini???!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun