Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Harus Takut Menulis Hal yang Baik?

14 Desember 2012   04:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap manusia pasti memiliki sisi baik di balik ketidak-baikannya. Pasti mempunyai sifat benar di samping kesalahannya.
Tergantung sisi mana yang lebih dominan.

Begitu pun dalam hal menulis. Siapa pun bisa menulis hal-hal yang baik dan benar. Ini hanya masalah pilihan saja.

Bila harus memilih antara menulis yang baik dan positif atau yang buruk dan negatif. Ketika akal sehat dan pikiran jernih yang bekerja, maka tentu akan memilih menuliskan hal yang baik dan positif.

Apa standar baik dan positif? Minimal apa yang ditulis membawa manfaat yang memotivasi, menginspirasi, dan menginformasi. Dalam hal ini tidak merugikan, menyingung, dan menyakiti pihak lain.

Mungkin ada yang takut atau minder bakal menjadi bahan ejekan. Merasa belum baik dan belum mampu melakukan apa yang ditulis.

Apakah harus benar-benar menjadi orang baik dulu baru menulis tentang kebaikan?

Adakalanya kita rindu untuk menjadi baik. Ingin membagikan kebaikan yang kita lakukan. Apa salah bila hal itu dituliskan. Selain untuk menginspi diri sendiri, siapa tahu dapat menginspirasi orang lain.

Bisa jadi ada yang nyinyir dan sinis berucap,"Apa gunanya menulis hal yang baik kalau diri sendiri belum bisa melakukannya?"
atau akan dicap sebagai pamer kebaikan.

Benarkah demikian? Dalam setiap niat baik ketika menulis pasti akan melahirkan energi kebaikan walau belum terwujud. Apalagi bila sudah mampu dilakukan.

Berbagi kebaikan yang bisa kita lakukan dengan berharap orang lain pun bisa melakukannya. Bukankah adalah hal yang baik?

Apa yang hendak kita tulis bukan ditentukan orang lain. Kita bebas menulis apa yang menjadi niat dan tujuan. Memilih menulis hal yang baik tentu bukanlah pilihan yang memalukan dan tidak perlu takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun